"Semua sudah siap, tinggal menunggu pelaksanaan program KTP anak," kata Kepala Disdukcapil Gunung Kidul Eko Subiantoro di Gunung Kidul, Jumat.
Ia mengatakan anak usia 0-18 tahun wajib memiliki akta kelahiran. Untuk mendapatkan akta kelahiran harus mencatatkan diri ke Disdukcapil untuk memasukkan ke Kartu Keluarga (KK). Setelah dimasukkan dalam KK anak mendapatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) baru bisa mendapatkan akta kelahiran, dan bayi baru lahir wajib memiliki NIK.
"Setelah mendapatkan NIK, maka akan diterbitkan KTP anak usia 0-18 tahun. Kemungkinan, bentuk KTP mirip yang ada saat ini," katanya.
Ia mengatakan sejumlah persiapan sudah dipersiapkan, diantaranya pembaharuan sistem siak versi 5, kesiapan blangko KTP anak, cakupan kepemilikan akta kelahiran anak usia 0-18 tahun.
Untuk saat ini, di Gunung Kidul sudah menyelesaikan 75 persen dengan rincian jumlah anak 184.727 orang, yang sudah mendapatkan akta mencapai 138.612 orang. Target nasional penerbitan akta anak 2015 75 ; 2016 77,5 persen, Pada 2017 target 80 persen, 2018 target 82,5 persen, dan 2019 targetnya 85 persen.
"Penerbitan akta kelahiran di Gunung Kidul mencapai 75,04 persen," katanya.
Ia mengatakan kendala yang dihadapi belum semua anak memiliki akta kelahiran diantaranya, pada saat kelahiran pencatatan secara manual belum terprogram siak 1997 ke atas yang dicatat.
Pihaknya menyiapkan berbagai langkah diantaranya, dengan sistem reguler, pelayanan berdasarkan permohonan, dan jemput bola.
"Ini yang terus kita lakukan penelusuran, dimana saja masyarakat yang belum memiliki akta kelahiran," ucapnya.***2***
(KR-STR)
