KPI "Mulia Catfish" kembangkan "bioflok" tingkatkan produksi

id budidaya ikan

KPI "Mulia Catfish" kembangkan "bioflok" tingkatkan produksi

Ilustrasi, Pembibitan dan pembudiaaan lele dengan terpal plastik. (Foto ANTARA/Mamiek)

Sleman, (Antara Jogja) - Kelompok petani ikan "Mulia Catfish" di Desa Tegaltirto, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan sistem `Bioflok" untuk menekan biaya produksi agar dapat menghasilkan panen ikan khususnya lele semaksimal mungkin.

"Sistem `bioflok` ini adalah dengan menambahkan pasokan oksigen ke dalam kolam dalam saat pembenihan, dengan cara ini maka dapat menghemat lahan kolam dan memaksimalkan hasil panen," kata Ketua Kelompok Petani Ikan "Mulai Catfish" Taufik Nurahman, Sabtu.

Menurut dia, dengan sistem "bioflok" ini ikan lele dapat dibudidayakan di sebuah kolam ikan kecil yang terbuat dari terpal plastik.

"Efisiensi tempat, tidak berati hanya mampu menampung sedikit ikan. Tetapi jumlah ikan yang dibudidayakan dapat dalam jumllah besar dan maksimal," katanya.

Ia mengatakan, inti dari sistem "bioflok" ini adalah dengan memasang alat untuk menambah pasokan oksigen bagi ikan, sekaligus mengubah amoniak menjadi bahan pakan alamiah. Dengan adanya pemasok oksigen ini dimungkinkan ikan lebih cepat besar.

"Sistem `bioflok ini dibuat dengan menggunakan terpal plastik yang dipasang dengan pada rangka besi yang mampu menampung 20 ribu ekor benih ikan lele usia dua hingga tiga minggu," katanya. Sistem bioflok adalah pengurangan amoniak menjadi sebuah makanan yang lantas diberi prebiotik yang dipadu dengan sistem padat tebar efisiensi tempat tapi bisa menghasilkan benih lele yang maksimal jumlahnya," katanya.

Taufik mengatakan, sistem `bioflok" ini juga menguntungkan karena dilakukan dengan sistem padat tebar, yaitu kolam ikan terpal platik berukuran relatif kecil diletakkan saling saling berdekatan atau padat.

"Dibandingkan dengan sistem konvensional, sistem `bioflok` jauh lebih efisiesn dan optimal dalam pemberian pakan. Jika biasanya satu kilogram pakan dapat menghasilkan satu kilogram berat daging ikan, maka dengan sistem `bioflok` ini 0,7 kilogram pakan menghasilkan satu kilogram berat daging ikan," katanya.***1***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024