Seniman lintas generasi ikuti pentas 1.000 ogleg

id seniman

Seniman lintas generasi ikuti pentas 1.000 ogleg

Kabupaten Kulon Progo (Foto Istimewa)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Sebanyak 1.000 seniman lintas generasi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengikuti pentas kesenian 1.000 ogleg di pinggir Sungai Progo dalan rangka melestarikan budaya lokal.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulon Progo Krissutanto di Kulon Progo, Minggu, mengajak masyarakat melestarikan kesenian ogleg yang merupakan kesenian unggulan Kecamatan Sentolo.

"Ogleg sangat dicintai masyarakat. Mari kita melestarikan kesenian ogleg dalam membangun karakter dan jati diri masyarakat Kulon Progo," kata Krissutanto.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo mengucapkan terima kasih kepada inisiator yang telah menyelenggarakan kesenian 1.000 ogleg di pinggiran Sungai Progo, Desa Tuksono.

Menurut dia, kesenian ogleg merupakan salah satu budaya asli Kulon Progo yang adiluhung dan mencerminkan ciri dan jatidiri masyarakat.

"Kami meminta komitmen masyarakat untuk melestarikah budaya kita sebagai jati diri sebagai bangsa, salah satunya dengan ogleg," katanya.

Ia berharap kegiatan 1.000 ogleg ini dapat menjadi agenda tahunan, sehingga kebudayaan masyarakat dapat terpelihara dengan baik dan lestari.

"Banggalah memiliki identitas seni budaya kesenian rakyat karena melalui budaya, kita melestarikan dan merasakan dari nilai-nilai Pancasila. Jangan ragu-ragu melestarikan dan mengembangkan kesenian ogleg," imbaunya.

Sementara itu, pencipta kesenian Ogleg dari Dusun Bulak, Tuksono, Noto, mengatakan kesenian ogleg bermula banyaknya generasi muda yang tidak memiliki pekerjaan.

Akhirnya dirinya menciptakan berbagai tarian dengan tujuan mampu menghasilkan pendapatan.

Pada 1957, dirinya menciptakan kreasi dan tarian, dan melatih pemuda-pemuda latihan. Setelah latihan selama dua bulan, kesenian ditampilkan dalam berbagai acara masyarakat seperti khitanan, pernikahan, dan hajatan lainnya.

"Pelaku kesenian ogleg ini hanya empat pemain, harapannya saat mendapat uang dapat dibagi dengan hasil yang banyak," katanya.

Pentas 1.000 ogleg itu dilihat ribuan penonton di pinggir Sungai Progo. Mereka datang dari berbagai desa di Kecamatan Sentolo. ***1***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024