Pemkab Kulon Progo: jmbatan layang selesai 2017

id jembatan

Pemkab Kulon Progo: jmbatan layang selesai 2017

ilustrasi FOTO ANTARA/Noveradika/12 ()

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan pembangunan jembatan layang di Ngelo, Kecamatan Sentolo, selesai 2017.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, Senin, mengatakan, saat ini pihaknya masih menyelesaikan pembangunan jembatan layang sisi barat hingga pertengahan Desember.

"Rencananya, pembangunan jembatan layang di sisi timur dilanjutkan 2016, beserta pembebasan lahan. Kami menargetkan, pembangunan jembatan layang selesai pada 2017," kata Gusdi.

Ia mengatakan penyelesaian pembangunan jembatan sangat tergantung pada ketersediaan anggaran pemkab. Semakin besar anggaran, semakin cepat penyelesaiannya.

Pada 2015, pemkab telah mengganggarkan dana sekitar Rp11,7 miliar, yakni Rp10 miliar untuk pembangunan jembatan dan sisanya membebaskan lahan.

"Kami telah mengajukan kembali Rp10 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD 2016. Kami juga berupaya mengakses dana dari Pemda DIY," katanya.

Gusdi mengatakan pembangunan tahap pertama meliputi konstruksi jembatan dan oprit di sisi barat. Anggarannya mencapai Rp10 miliar. Sebenarnya, dibutuhkan badan jalan selebar 14 meter, sedangkan yang dimiliki pemerintah baru 10 meter. Namun, kekurangan sebesar empat meter itu dianggap tidak mengganggu proses pembangunan. Pembangunan tahap pertama ditargetkan selesai Desember mendatang.

Hal berbeda terjadi pada sisi timur. Jalan yang dimiliki hanya selebar tiga meter, masih kurang 11 meter dari kebutuhan aslinya. Pembangunan mau tidak mau harus menunggu pembebasan lahan rampung.

"Itulah mengapa jalan maupun oprit di sisi barat belum bisa dikerjakan tahun ini," katanya.

Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulon Progo, Hamam Cahyadi berharap realisasi pembangunan�jembatan layang di Ngelo bisa segera diselesaikan. Menurutnya,�jembatan layanh�bisa menjadi jawaban dari permasalahan lalu lintas selama ini, khususnya di Kulon Progo. "Itu sebuah alternati yang bagus," kata Hamam.

Untuk itu, ia berharap tim appraisal ganti untung lahan segera menghitung dan sosialisasi ke warga yang terkena. Pada RAPBD 2016, Pemkab Kulon Progo telah mengganggaran biaya pembebasan lahan pembangunan jalan dan jembatan layang.

"Namun demikian, kami juga berharap RAPBD Pemda DIY yang membangun jalannya karena nantinya menjadi jalan provinsi," kata dia.
KR-STR
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024