DKP Bantul fasilitasi temu usaha bidang perikanan

id DKP Bantul

DKP Bantul fasilitasi temu usaha bidang perikanan

Ilustrasi benih ikan (Foto jogja.antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memfasilitasi kegiatan temu usaha bagi pelaku usaha bidang pengolahan dan pemasaran perikanan yang ada di wilayah setempat.

"Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan komunikasi dan terjalinnya hubungan usaha antara pelaku usaha bidang perikanan," kata Kepala DKP Bantul, Edy Machmud di sela kegiatan temu usaha di Aula Bank Bantul, Selasa.

Menurut dia, acara yang diinisiasi Bidang Bina Usaha dan Pengawasan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Binus dan Wasdal SDKP) DKP Bantul ini diikuti sekitar 50 orang pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

Edy mengatakan, selain meningkatkan komunikasi antarpelaku usaha bidang perikanan, temu usaha diharapkan bisa meningkatkan hubungan usaha antara pelaku usaha bidang perikanan dengan pelaku usaha perdagangan atau retail.

"Dengan demikian, nantinya juga bisa meningkatkan produksi dan pemasaran bidang perikanan, serta meningkatkan pendapatan pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Binus dan Wasdal SDKP DKP Bantul, Nanang Dwi Atmoko mengatakan, selain konsep pengolahan produk perikanan, dalam temu usaha juga menjelaskan tentang jaringan pemasaran juga penyediaan bahan baku perikanan.

"Peserta sangat antusias, karena ini merupakan kegiatan penting untuk pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran. Kami harap ini dapat meningkatkan jaringan usaha dan meningkatkan pendapatan mereka," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya terus mendorong peningkatan dan pertumbuhan usaha bidang perikanan di Bantul, dan untuk mendukung itu pihaknya juga menyiapkan pelatihan pengolahan hasil perikanan untuk meningkatkan keterampilan kelompok.

"Pada 2015 setidaknya ada 18 kali pelatihan pengolahan ikan kepada 54 kelompok yang terbagi dalam beberapa angkatan, pelatihan dilakukan secara bertahap," kata Nanang.

(KR-HRI)