Bantul tidak khawatirkan pilkada pengaruhi kunjungan wisatawan

id pariwisata

Bantul tidak khawatirkan pilkada pengaruhi kunjungan wisatawan

Sejumlah pengunjung bermain air di pantai selatan (foto ANTARA/Wahyu Putro)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak mengkhawatirkan pemilihan kepala daerah akan memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke objek wisata setempat.

"Saya menilai sejauh ini tingkat kunjungan wisatawan ke Bantul masih normal sehingga tidak terlalu berpengaruh," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Bambang Legowo di Bantul, Minggu.

Menurut dia, meskipun bertepatan dengan tahun pilkada yang selama beberapa bulan terakhir sudah memasuki tahapan kampanye, namun sejumlah objek wisata di Bantul tetap dikunjungi wisatawan baik dari masyarakat lokal dan luar Bantul.

"Bahkan tren kunjungan wisatawan ke Bantul sudah bagus, harapannya hingga akhir tahun ini animo masyarakat untuk berlibur tetap tinggi," kata Bambang.

Dengan demikian, kata dia, target pendapatan asli daerah (PAD) di sektor pariwisata selama 2015 sebesar Rp10,5 miliar tercapai, mengingat hingga awal Oktober pendapatan sudah teralisasi 72 persen atau sebesar Rp7,7 miliar.

"Apalagi rupiah terhadap dolar sudah mulai menguat, harapannya terus membaik, sehingga masyarakat terdorong untuk berwisata, karena daripada stres di rumah," kata Bambang.

Sementara itu, ditanya terkait pemanfaatan Dana Keistimewaan (danais) yang begitu besar apakah sebagian untuk menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan PAD di sektor pariwisata, menurutnya tidak ada kaitannya.

"Tidak ada kaitannya, danais tidak dipakai untuk tingkatkan kunjungan wisatawan yang berkontribusi untuk PAD, karena kalau danais lebih dipakai untuk kebudayaan murni, seperti merti dusun dan pentas wayang," katanya.

Dengan demikian, kata dia, pementasan kesenian yang digelar setiap liburan dan akhir pekan di sejumlah objek wisata Bantul itu menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang sudah direncanakan di awal.

"Kalau ada pentas-pentas di sana (kawasan objek wisata) itu dari APBD, bukan danais, karena arahnya sudah jelas, kalau danais untuk ini, sementara dana di dinas untuk ini," kata Bambang.

(KR-HRI)