UGM : bencana asap perlu dideklarasikan sebagai bencana kemanusiaan

id ugm

UGM : bencana asap perlu dideklarasikan sebagai bencana kemanusiaan

Universitas Gadjah Mada (Foto Istimewa)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Para ilmuwan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mendorong pemerintah segera mendeklarasikan bencana asap di Kalimantan dan Sumatera sebagai "bencana kemanusiaan".

"Agar tumbuh sikap solidaritas kemanusiaan komponen bangsa, untuk bergotong royong mengatasi dampak asap. Karenanya negara perlu mendeklarasikan bencana asap ini sebagai bencana kemanusiaan," kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers di kampus UGM, Yogyakarta, Kamis.

Dwikorita mengatakan, bencana asap pantas dikategorikan sebagai bencana kemanusiaan karena dampak asap itu terbukti membahayakan kesehatan masyarakat, terganggunya proses pendidikan anak dan pelajar, serta terbengkalainya mata pencaharian jutaan orang terdampak.

Seiring dengan dorongan pendeklarasian bencana kemanusiaan itu, menurut Dwikorita, UGM juga mengusulkan "paket kebijakan komprehensif" yang dirancang secara fundamental agar mampu mengatasi akar persoalan di berbagai lintas sektor.

Paket kebijakan itu antara lain berisi evaluasi dan perbaikan kebijakan pembangunan, audit regulasi dan penegakan hukum, perbaikan tata ruang, keadilan dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA), serta orientasi strategis mengembalikan kondisi ekosistem rawan gambut menjadi selalu basah atau lembab lewat restorasi tata air.

"Ini merupakan rekomendasi sebagai bentuk respons para pakar UGM," kata dia.

Dari diskusi para pakar di UGM, menurut dia, diperkirakan frekuensi dan intensitas bencana asap itu berpotensi semakin parah. Hal itu sebagai konsekuensi meluasnya pengeringan lahan gambut ditambah dengan adanya dampak perubahan iklim ke depan.

Dekan Fakultas Kehutanan UGM Satyawan Pudyatmoko mengatakan untuk menghindari terus berulangnya bencana asap, pengelolaan lahan gambut atau hutan perlu kembali pada kearifan yang bertanggung jawab.

Menurut dia, akar permasalahan bencana asap adalah akibat akumulasi upaya sistemik dalam mengeksploitasi alam melebihi daya dukung dan daya tampungnya.

"Itu kenapa sejak dahulu UGM tetap bersikap menolak dukungan terhadap proyek sejuta lahan gambut di Kalimantan," kata dia.

Sementara itu, Sosiolog UGM Arie Sudjito berharap masyarakat di daerah lain yang jauh dari dampak bencana asap itu agar meningkatkan empati, sehingga akan timbul energi kolektif untuk membantu mengentaskan tragedi tahunan itu.

"Harus ada empati riil dari masyarakat di daerah lain yang sama sekali tidak terdampak bencana asap," kata Arie.***4***

(L007)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024