Pembudi daya udang Kulon Progo percepat panen

id udang

Pembudi daya udang Kulon Progo percepat panen

Panen udang, ilustrasi (Foto Antara)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Pembudi daya udang di kawasan pesisir di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempercepat masa panen udang untuk mengantisipasi kerugian yang cukup besar karena udang terkena berak putih.

Petambak udang Desa Bugel, Riyanto, di Kulon Progo, Selasa, mengatakan panen dini dilakukan karena sudah tidak kuat membayar biaya operasional membesarkan udang.

"Kami terpaksa memanen dini supaya tidak rugi. Serangan berak putih membuat pembudi daya udang lebih hati-hati," katanya.

Biasanya dirinya dapat memanen empat ton udang dengan luas lahan 1.500 meter persegi. Setelah udang terserang berak putih, produksi udang turun menjadi 1,5 ton. Ukuran udang hasil panen juga tidak maksimal.

Dia mengatakan harga udang di tingkat petambak udang rendah. Satu minggu sebelumnya harga udang masih Rp67.500 per kg dengan ukuran 100 ekor. Namun, saat ini harga udang hanya Rp55 ribu per kg ukuran 100 ekor.

"Harga udang sangat rendah. Hal ini disebabkan ukuran udang sangat kecil dan pertumbuhannya tidak maksimal," kata dia.

Ia mengatakan pembudi daya sudah menghabiskan uang Rp100 juta per petak dengan ukuran 1.500 meter persegi untuk pembelian pakan hingga nutrisi udang.

"Kami berharap kepada pemkab memberikan solusi bagi pembudi daya udang dalam menangani masalah berak putih yang menyerang udang," katanya.

Manajer tambak udang Imorenggo, Kecamatan Galur, Saryanto, mengatakan petambak yang udangnya terserang berak putih sejak beberapa bulan lalu, mengalami kerugian besar, sehingga dua kali tanam ini mereka lebih memilih membiarkan kolam kosong.

"Satu kali tanam hingga panen udang, biayanya sangat tinggi. Ketika merugi, petambak sulit bangkit. Akibatnya, puluhan tambak udang dibiarkan saja, tidak ditebari benih," katanya.

Ia mengatakan lokasi tambak udang di Imorenggo sudah buruk untuk budi daya udang. Hal itu disebabkan siklus air dari kolam yang dibuang ke laut menyebabkan pencemaran. Padahal, air laut kembali dimanfaatkan untuk mengairi kolam.

"Akibat buruknya siklus air mengakibatkan udang mudah terserang virus, salah satunya diare," katanya.***1***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024