Dana PNPM Prambanan berkembang hingga Rp4,96 miliar

id pnpm

Dana PNPM Prambanan berkembang hingga Rp4,96 miliar

PNPM Mandiri Perdesaan (Foto antaranews.com)

Sleman, (Antara Jogja) - Dana sosial Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil berkembang dari Rp30 juta menjadi Rp4,96 miliar.

Ketua Badan Koordinasi Antar Desa Kecamatan Prambanan Agus Pudiyanto, Selasa, mengatakan sejak diluncurkan pada 2005, dana PNPM Kecamatan Prambanan sekitar Rp30 juta, hingga September 2015 telah berkembang menjadi Rp4,96 miliar.

"Saat ini jumlah kelompok mencapai 212 kelompok dengan 2.299 orang penerima manfaat," kata Agus Pudiyanto saat penyerahan dana sosial 2015 di Pendopo Kecamatan Prambanan.

Menurut dia, total dana yang disalurkan pada Selasa (27/10) mencapai Rp137,722 juta terdiri dari Kambing 18 ekor, etalase 44 buah, Sepeda 12 buah.

"Selain itu juga diserahkan alat-alat sarana produksi 113 serta penghargaan kepada 12 kelompok yang tepat dalam pengembalian modal," katanya.

Penjabat Bupati Sleman Gatot Saptadi mengatakan salah satu misi Pemerintah Kabupaten Sleman adalah meningkatkan kemandirian ekonomi, pemberdayaan ekonomi rakyat, dan penanggulangan kemiskinan.

"Upaya yang dapat dilakukan guna menyukseskan misi tersebut adalah mencanangkan program penanggulangan kemiskinan," katanya.

Menurut dia, penyerahan dana sosial BKAD-PNPM Mandiri Perdesaan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Sleman.

"Pada permulaan kegiatan PNPM-MP, modal dana awal saat itu sebesar sekitar Rp3 miliar, dan pada perkembangannya melalui unit-unit aset kelembagaan dan aset SDM pada saat ini (per Mei 2015) dana Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kabupaten Sleman telah mencapai Rp30,85 miliar," katanya.

Ia mengatakan, untuk aset kelembagaan masyarakat Sleman telah memiliki 75 BKM/LKM tingkat desa dan 4.033 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

"Sedangkan aset SDM di masyarakat yang ada di Sleman sejumlah 1.175 Relawan Masyarakat yang terlatih, 875 anggota BKM/LKM yang terlatih dan 1.630 anggota KSM yang terorganisir. Aset lain berupa aset pendamping sejumlah 38 fasilitator Pendamping Masyarakat, serta delapan orang Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat," katanya.

Gatot mengatakan diharapkan kedepannya aset yang ada dapat terus berkembang dan bertambah, sehingga dapat memberikan kontribusi lebih dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sleman.

"Berkurangnya jumlah keluarga miskin merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan dalam suatu suatu daerah. Walaupun untuk menuntaskan kemiskinan secara menyeluruh bukan merupakan hal yang mudah, namun juga bukan menjadi hal yang mustahil," katanya.

Ia mengatakan, pencapaian ini bertahap dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Sleman, hal ini dapat terlihat dari menurunnya jumlah keluarga miskin di Sleman setiap tahunnya.

"Pada 2014 tercatat jumlah KK miskin sebanyak 43.790 menurun dari 2013 dengan jumlah 45.037. Penurunan jumlah keluarga miskin di Kabupaten Sleman setiap tahunnya menjadi perwujudan akan hasil upaya pemerintah dalam program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sleman," katanya. ***3***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024