Kulon Progo kebangkan desa wisata dongkrak pelancong

id Desa wisata

Kulon Progo kebangkan desa wisata dongkrak pelancong

Pengelola Desa Wisata Nglinggo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyuguhkan rute offroad. (Foto Melkey Binaro/Pengelola Desa Wisata Nglinggo)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus mengembangkan desa wisata untuk mendongkrak jumlah kunjungan pelancong ke wilayah ini.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulon Progo Krissutanto di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan, ada kecenderungan minat pelancong dari wisata pantai ke wisata alam.

"Wisata alam di Kulon Progo sangat indah dan potensial sebagai destinasi wisata baru, khususnya Kawasan Bukit Menoreh. Untuk itu, kami terus mendorong masyarakat mengembangkan desa wisata berbasis keindahan alam," kata Krissutanto.

Ia mengatakan Kawasan Bukit Menoreh telah berkembang sedikitnya 17 destinasi baru, di antaranya Kalibiru, Canting Mas Dipowono, Taman Mudal, Kedung Pedut, Curug, Kebun Teh Nglinggo dan Tritis. Semua desa wisata tersebut menjual keindahan alam.

"Wisata Bukit Menoreh lebih mengandalkan keindahan alam, kebun teh, gua, kebudayaan, kesenian dan makanan khas masyarakat setempat," katanya.

Dia mengatakan setiap tahunnya, jumlah wisata di Perbukitan Menoreh naik secara signifikan. Dari nol, sekarang sudah terkenal dengan berbagai inovasi keindahan alamnya.

Namun demikian, ia mengakui infrastruktur jalan menuju objek wisata Bukit Menoreh belum memadai. Bus besar belum dapat masuk langsung, sehingga wisatawan harus menggunakan shuttle bus.

"Pemkab Kulon Progo dan Pemda DIY terus membangun infrastruktur jalan secara bertahap, baik menggunakan dana APBD dan dana keistimewaan (danais)," katanya.
Selain infrastruktur jalan, menurut dia, wisatawan yang berkunjung ke Kulon Progo mengeluhkan belum adanya rumah makan dengan skala besar, serta pusat oleh-oleh.

Saat ini, kata Krissutanto, Disbudparpora sedang mendorong pemerintah kecamatan mengembangkan makanan khas lokal dan mengembangkan potensi lokal yang mampu mendukung pertumbuhan sektor wisata.

"Peran aktif pemerintah kecamatan dan masyarakat dalam mengembangkan dan menggali potensi lokal sangat dibutuhkan. Keberhasilan pengembangan desa wisata, tergantung masyarakat sebagai pelaku utamanya," katanya.

"KR-STR)