Pejuang Peta Gunung Kidul belum dapat bantuan

id pejuang

Pejuang Peta Gunung Kidul belum dapat bantuan

Sejumlah veteran memberi hormat (foto Antara/wahyu putro)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Seorang pejuang Pembela Tanah Air yang bertempat tinggal di Plumbungan, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sugeng Hadisuyatna, belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Saya ini dulu mantan Peta (Pembela Tanah Air)," kata Sugeng saat ditemui di rumahnya, di Gunung Kidul, Selasa.

Pemerintah diharapkan bisa memperhatikan pejuang kemerdekaan yang sampai saat ini belum mendapatkan bantuan.

Pria yang lahir 26 Desember 1926 itu mengatakan, pada 1944 dirinya masuk Peta bersama beberapa teman sekampungnya. Ia pun menunjukkan berbagai piagam yang diperolehnya.

Di Peta, kedudukan terakhir berpangkat Gyuhei, dengan posisi DAI.IV.Daidan, Gunung Kidul.

"Pada 1945 peta dibubarkan, saya masuk Batalyon 10 Yogyakarta," katanya.

Tugasnya yakni mencegat sekutu di sekitar Ambarawa. Saat itu dalam pertempuran beberapa hari, dirinya terpaksa makan ketela mentah, dan jagung mentah. Lalu dia, memutuskan keluar dari Batalyon setelah salah satu kakak tirinya gugur 1948. Tahun itu pula, dia harus kehilangan rumah di Putat karena dibakar tentara Sekutu. Saat pertempuran, ada tentara Belanda yang tewas oleh pejuang.

"Tugas pertama saya mencegat di Ambarawa waktu itu," katanya.?

Setelah keluar dari tentara, dia memutuskan menjadi pamong desa. Namun Sugeng tetap berjuang dengan menyalurkan logistik pada pejuang lainnya. "Saya menyalurkan logistik untuk pejuang," katanya.

Sugeng mengungkapkan pada 2006 dirinya dikumpulkan oleh pemerintah untuk didaftarkan dan mendapatkan bantuan. Dengan semangat dirinya beberapakali ikut pertemuan.

Namun sampai sekarang belum ada keputusan. Selain dirinya ada beberapa rekannya yang memiliki nasib yang sama. "Saya sekarang memilih untuk tidak ikut pertemuan karena berat dari segi ekonomi, selain itu tubuh saya sudah tidak kuat," ujarnya.

Dia sebenarnya tidak berharap banyak. Di usia senjanya ingin mendapatkan perhatian dari pemerintah. "Saya tidak berharap apa-apa, tetapi kepingin pemerintah memperhatikan mumpung saya masih hidup," kata dia.

Terpisah Komandan Kodim 0730/Gunung Kidul Letkol inf Priyanto mengatakan pihaknya belum mendengar adanya mantan pejuang yang belum mendapatkan bantuan sama sekali.

"Nanti saya perintahkan Koramil setempat untuk mendata, nanti akan kita usahakan semampu kita untuk membantu," katanya.

(KR-STR)