Nelayan Gunung Kidul kesulitan jual ikan tongkol

id nelayan

Nelayan Gunung Kidul kesulitan jual ikan tongkol

Nelayan (Foto Antara/Noveradika)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Nelayan Pantai Baron Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kesulitan menjual ikan tongkol karena hasil tangkapan melimpah dalam satu bulan terakhir.

Salah seorang nelayan Pantai Baron, Iswanto di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan panen ikan tongkol sudah terjadi sejak satu bulan terakhir.

"Setiap nelayan, bisa mendapatkan dua hingga tiga kuintal ikan setiap hari. Sekarang ini nelayan justru kewalahan dengan menjual hasil tangkapan ikan," kata Iswanto.

Ia mengatakan jenis ikan yang kini banyak dipanen nelayan mayoritas jenis Tongkol dan layur. Harga ikan tongkol Rp5.000 sampai Rp7,000 per kilogram, sedangkan ikan layur dipatok dengan harga Rp17.500 perkilogram.

Akibat meningkatnya jumlah pasokan ikan, nelayan sampai harus mendatangkan es dari wilayah Pacitan.

"Beberapa waktu lalu pasokan ikan sempat ditahan terlebih dahulu karena pasokan es batu tidak ada," katanya.

Nelayan Pantai Baron lainnya, Suyanto mengatakan ikan hasil tangkapan tidak hanya dijual di tempat pelelangan ikan yang ada di kawasan pantai selatan di Gunung Kidul, tetapi juga dibawa ke luar daerah.

"Namun nelayan pantai yang lain sekarang ini juga panen, sehingga untuk menjualnya agak murah," katanya.

Banyaknya ikan hasil tangkapan yang tidak laku, oleh nelayan dikeringkan dengan cara dijemur, untuk dibuat ikan asin. Hanya saja, tindakan ini tidak semua dilakukan nelayan.

"Mayoritas nelayan hanya menerima keadaan dengan mejual ikan dengan harga murah," katanya.

Terpisah, Koordinator Wilayah (Korwil) II SAR Pantai Baron, Marjono mengaku sering kali membantu nelayan menarik kapal yang terlalu berat beban muatan ikan hasil tangkapan.

"Setiap saat, anggota kami dimintai tolong untuk menarik kapal yang kelebihan ikan, kami sampai kewalahan," tuturnya.

(KR-STR)