Dinkes Yogyakarta ingatkan warga waspadai leptospirosis

id leptospirosis

Dinkes Yogyakarta ingatkan warga waspadai leptospirosis

Ilustrasi (antaranews.com)

Jogja (Antara) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengingatkan seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap sejumlah penyakit yang penularannya berpotensi meningkat pada musim pancaroba dan hujan, salah satunya leptospirosis.

"Tikus biasanya bersarang di selokan-selokan atau sungai. Jika air selokan atau sungai meningkat saat hujan, maka tikus-tikus itu akan mencari daerah yang aman dan bebas dari air, salah satunya ke permukiman penduduk. Akibatnya, potensi penularan leptospirosis bisa meningkat," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Yudiria Amelia di Yogyakarta, Selasa.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sepanjang 2015, sudah ada 26 kasus leptospirosis di wilayah tersebut dengan enam penderita meninggal dunia.

Warga yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti Patangpuluhan Wirobrajan, Prawirodirjan Gondomanan, dan Pakualaman.

"Prawirodirjan yang berada di bantaran Sungai Code menjadi wilayah endemik baru untuk penyakit ini," katanya yang menyebut terdapat tiga pasien leptospirosis dari wilayah tersebut yang meninggal dunia.

Yudiria mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bersama Balai Teknik Kesehatan Lingkungan menindaklanjuti kejadian di Prawirodirjan dengan melakukan "rapid disease test" (RDT).

"Penerapan pola hidup bersih dan sehat menjadi kunci untuk menekan penularan penyakit ini. Bersihkan lingkungan dan selalu menjaga kebersihan diri menjadi hal yang sangat penting dilakukan," katanya.

Ia pun menyarankan agar masyarakat rutin membersihkan lingkungan dan rumah karena biasanya tikus suka bersarang di lingkungan yang tidak bersih, atau di tumpukan barang-barang yang tidak terpakai.

"Saat melakukan kerja bakti atau membersihkan lingkungan, selalu memakai pelindung diri seperti sarung tangan atau sepatu karena bakteri leptospira yang ada di kencing tikus bisa masuk ke tubuh melalui luka," katanya.

Gejala penyakit leptospirosis hampir sama dengan penyakit flu, yaitu panas tinggi, mual, mata merah, sakit otot, nafsu makan berkurang dan salah satu tanda yang cukup spesifik adalah nyeri pada betis.

(E013)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024