PLN antisipasi gangguan listrik saat musim hujan

id PLN

PLN antisipasi gangguan listrik saat musim hujan

PT PLN (foto istimewa)

Bantul (Antara Jogja) - PT Perusahaan Listrik Negara telah melakukan antisipasi gangguan pasokan listrik ke rumah tangga akibat tertimpa pohon tumbang karena hempasan angin kencang saat musim hujan.

"Kami telah melakukan antisipasi skala ringan dengan melakukan pemangkasan ranting pohon secara rutin," kata Manajer Distribusi PT PLN Jawa Tengah dan DIY, Andreas Heru Sumaryanto di sela Konvensi Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) di Gedung PLN Banguntapan, Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, sekitar 30 persen titik-titik kerawanan yang berpotensi mengancam keselamatan serta mengganggu kelangsungan aliran listrik tersebut disebabkan karena pohon yang terdapat di sekitar jaringan listrik.

Oleh sebab itu, kata dia, selama musim hujan ini pihaknya mewaspadai efek bahaya hujan angin, bukan hujan deras, sebab hujan angin inilah yang membuat pepohonan rawan tumbang dan mengenai jaringan listrik.

Namun demikian, pihaknya masih mengalami kendala ketika berhadapan dengan masyarakat, karena tidak sedikit masyarakat yang menolak atau enggan untuk memangkas pohon-pohon mereka.

Bahkan, kata dia, ada masyarakat yang sengaja menanam pohon-pohon produktif di bawah jaringan, agar warga bisa mendapatkan kompensasi ketika ditebang, sehingga pihaknya perlu melibatkan pemerintah maupun instansi atau lembaga pemerintah yang memiliki territorial.

"Tugas kami melakukan tindakan preventif, dan untuk yang lain, tugasnya dari pemerintah setempat," katanya.

Kepala Divisi Pengembangan PT PLN Jawa Bagian Tengah, Dyananta mengatakan, terkait dengan pemeliharaan jaringan terutama bertegangan tinggi, pihaknya telah memiliki tim yang melakukan perbaikan tanpa mematikan atau memutuskan aliran listrik.

"Tim sering melakukan pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) jika ada gangguan, hanya saja kami memang memiliki keterbatasan. Baru rata-rata satu area satu tim dengan jumlah masing-masing tim sekitar delapan orang," katanya.

Menurut dia, tim ini dibentuk untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat serta meminimalkan pemadaman aliran listrik ketika melakukan pemeliharaan yang dilakukan dengan dua prosedur, sentuh langsung ataupun jarak.

(KR-HRI)