Dinkes Kota Yogyakarta targetkan satu Posbindu tiap kelurahan

id pemkot

Dinkes Kota Yogyakarta targetkan satu Posbindu tiap kelurahan

Pemkot Yogyakarta (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menargetkan setiap kelurahan di kota tersebut memiliki pos pembinaan terpadu pada 2016 sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan warga.

"Saat ini sudah ada 33 pos pembinaan terpadu (posbindu) di wilayah. Harapannya, jumlah tersebut bisa meningkat dan tersebar merata di 45 kelurahan di Kota Yogyakarta tahun depan," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Yudiria Amelia di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, sasaran utama dari layanan posbindu di wilayah adalah memantau kondisi kesehatan warga usia 15 hingga 50 tahun, khususnya dari penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif.

Layanan kesehatan di posbindu dilakukan rutin setiap bulan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, status gizi, indeks massa tubuh dan berbagai pemeriksaan lain.

Warga yang dinyatakan kondisi kesehatannya kurang baik atau memiliki faktor risiko terkena penyakit seperti tekanan darah tidak normal, mengalami kegemukan atau status gizi buruk akan memperoleh konsultasi kesehatan.

"Penyakit-penyakit tidak menular sebenarnya bisa dihindari dengan pola hidup yang seimbang, menjaga pola makan dan kesehatan lingkungan. Jika ada salah satu indikator kesehatan yang dinyatakan kurang baik, maka warga tersebut bisa langsung melakukan tindakan pencegahan sejak dini," katanya.

Yudiria menegaskan, kegiatan yang dilakukan di posbindu sejalan dengan paradigma kesehatan yang kini dikembangkan pemerintah yaitu meningkatkan upaya promotif dan preventif dibanding melakukan upaya kuratif atau rehabilitatif.

"Saat ini pun, penanganan penyakit tidak menular sudah memiliki standar pelayanan minimal (SPM). Kegiatan di posbindu adalah bentuk riil dari upaya preventif," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Agus Sudrajat mengatakan, meskipun alokasi anggaran kesehatan di Kota Yogyakarta cukup tinggi yaitu 10 persen dari APBD, namun dana tersebut bisa "jebol" jika digunakan untuk kepentingan kuratif atau rehabiltatif saja.

"Akan lebih baik jika masyarakat melakukan pencegahan sejak dini terhadap berbagai penyakit dari pada mengobatinya. Kami upayakan agar masyarakat yang sehat tetap sehat dan tidak terkena penyakit. Sedangkan warga yang sakit diobati agar sembuh," katanya.

Selain diminta membuka posbindu, warga di wilayah pun diharapkan memiliki unggulan kegiatan kesehatan, seperti kawasan tanpa asap rokok atau kesehatan lingkungan. 

(E013)

Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024