Disbudparpora optimistis retribusi pariwisata capai 125 persen

id Disbudparpora optimistis retribusi pariwisata capai 125 persen

Disbudparpora optimistis retribusi pariwisata capai 125 persen

Pemkab Kulon Progo (Foto Istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, optimistis realisasi pendapatan retribusi hingga akhir tahun bisa mencapai Rp2,3 miliar atau 125 persen.

Kasi Objek dan Sarana-Prasarana Disbudparpora Kulon Progo Kuat Tri Utama di Kulon Progo, Rabu, mengatakan hingga kini pendapatan retribusi pariwisata mencapai Rp2,1 miliar.

"Kami optimistis, pendapatan retribusi pariwisata dari awal November hingga Desember dapat mencapai Rp250 juta hingga Rp300 juta," kata Kuat.

Ia mengatakan tingginya jumlah kunjungan wisatawan dikarenakan fenomena kemarau panjang. Sehingga, objek wisata di Kulon Progo ramai, baik wisata pantai dan wisata alam pegunungan.

Menurut dia, objek wisata yang meningkat tajam yakni Pantai Glagah, Waduk Sermo, Kalibiru dan Puncak Suroloyo.

"Objek wisata Kalibiru sangat diminati wisatawan, sehingga saat kemarau keindahan pegunungan indah dan wisatawan sangat menikmatinya," katanya.

Selain itu, kata dia, kunjungan wisata pada libur sekolah, Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 akan meningkat tajam. Menurutnya, kunjungan terus meningkat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

"Kunjungan wisata pantai sangat tinggi menjelang akhir tahun. Nawun objek wisata Bukit Menoreh seperti kebun teh akan mengalami penurunan karena pengaruh musim hujan," katanya.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kulon Progo, Agung Raharjo, mengatakan pendapatan sektor pariwisata di Kulon Progo belum optimal dan tidak sesuai Perda Pariwisata.

Selain itu, ia mengatakan pengembangan pariwisata di Kulon Progo tidak didukung pembangunan rumah cinderamata dan rumah makan.

Menurut dia, kuliner merupakan salah satu pendukung pengembangan wisata. Untuk itu, desa wisata yang selalu menyuguhkan paket wisata harus memiliki kuliner yang menjadi daya tarik wisatawan.

"Kuliner lokal harus ditonjolkan dalam pengembangan desa wisata. Selain mendongkrak ekonomi masyarakat, kuliner juga dapat mengangkat makanan khas masyarakat," katanya.


(U.KR-STR)