Sleman, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan "gathering" pelaku usaha dan pelaku usaha kecil dan menengah untuk menjalin kerja sama bisnis antara keduanya, Kamis.
Acara dihadiri Penjabat Bupati Sleman Gatot Saptadi, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Widi Sutikno dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ayu Laksmidewi.
Selain itu juga dihadiri Direktur Utama Bank Sleman dan para pengusaha hotel, restoran, supermarket, mall, katering, perbankan, pelaku wisata, pusat oleh-oleh, PT Pertamina, PT Telkom, PT PLN dan perusahaan lainnya.
Sementara UKM diwakili dari Kopi Merapi, Koperasi Susu Warga Mulya, asosiasi hasil perikanan, asosiasi pengusaha hasil pertanian, asosiasi pengusaha makanan dan minuman.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan Komitmen bersama Bupati, UKM dan pengusaha dalam pemanfaatan produk lokal dan prioritas penyaluran CSR perusahaan yang berlokasi di Sleman untuk masyarakat Sleman.
"Melalui kegiatan ini diharapkan akan tercipta kesepahaman bagi UKM sebagai produsen dan penjual dengan pelaku usaha sebagai pengguna atau pembeli sehingga produk yang dihasilkan dapat dipasarkan dengan optimal dan diserap untuk operasional para pelaku usaha," kata Gatot Saptadi.
Menurut dia, jika sebelumnya produk lokal Sleman belum diserap pasar dengan optimal maka kesempatan ini sangat tepat untuk menyamakan persepsi tentang produk lokal apa yang dapat diproduksi oleh UKM serta diminati konsumen sehingga produk-produk lokal dapat optimal diserap pasar.
"Bagi Pemerintah Kabupaten Sleman, pengusaha yang mau mengembangkan bisnis strategis di daerah memiliki nilai guna yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengusaha yang menggantungkan nasib dan peruntungannya di tangan pemerintah daerah," katanya.
Ia mengatakan, pengusahalah yang harus bersikap proaktif dan kreatif dalam melihat berbagai peluang usaha yang ada sehingga mampu mengembangkan usaha yang menguntungkan.
"Dalam konteks inilah peran pengusaha harus dikedepankan dalam pengembangan perekonomian daerah dan di sisi yang lain pemerintah membantu pengembangan usahanya," katanya.
Gatot berpesan dalam mengembangkan usaha di Sleman, hendaknya juga lebih berorientasi pada pengembangan usaha-usaha yang dapat memberdayakan masyarakat.
"Artinya, usaha apapun yang dikembangkan di Sleman harus mampu menyerap sebagian besar tenaga kerja lokal. Kebijakan ini diambil untuk melindungi masyarakat Sleman dari dampak-dampak negatif pengembangan usaha yang tidak melibatkan masyarakat sebagai tuan di rumah sendiri," katanya.
Bupati juga berharap dapat tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara masyarakat dan guna mengontrol penerapan CSR perusahaan agar mampu memberikan manfaat bagi masyarakat, berjalan berkelanjutan dan sesuai dengan konsep pemberdayaan.
"Pemda Sleman akan terus mengevaluasi komitmen yang akan disepakati nanti. Dengan program evaluasi nantinya, substansi CSR bukan berakhir pada upaya penghimpunan dana dan pembangunan infrastruktur semata tapi bagaimana perusahaan mampu mengintegrasikan perhatian terhadap aspek sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis dan dalam interaksinya dengan para pemangku kepentingan berdasar prinsip kesukarelaan," katanya.***1***
(V001)
Berita Lainnya
Gunung Merapi memuntahkan enam kali guguran lava sejauh 1,5 kilometer
Kamis, 4 April 2024 10:17 Wib
DLHK DIY: Rehabilitasi lahan Merapi untuk meningkatkan kondisi tata air
Rabu, 3 April 2024 19:55 Wib
Gubernur DIY mencanangkan rehabilitasi lahan kawasan Gunung Merapi
Rabu, 3 April 2024 19:54 Wib
Gunung Merapi memuntahkan tujuh awan panas guguran beruntun
Senin, 4 Maret 2024 21:12 Wib
Gunung Merapi meluncurkan lima kali guguran lava ke arah dua sungai
Jumat, 1 Maret 2024 11:05 Wib
Bupati Sleman menerima "ubarampe" upacara adat Labuhan Merapi
Minggu, 11 Februari 2024 15:39 Wib
Gunung Merapi luncurkan 143 kali guguran lava
Sabtu, 3 Februari 2024 7:02 Wib
Merapi luncurkan guguran lava empat kali sejauh 1,2 km
Jumat, 2 Februari 2024 11:16 Wib