Seorang petani asal Dusun Susukan, Desa Gejahan, Ponjong, Sugiyanto di Gunung Kidul, Jumat, mengungkapkan lahan pertanian di sebagian wilayah Kecamatan Ponjong tidak pernah kesulitan air, meski memasuki musim kemarau.
"Sistem irigasi berasal dari mata air yang terdapat di wilayah Ponjong. Yakni Desa Gejahan itu termasuk desa yang irigasinya bagus, dan bisa menanam padi tiga kali dalam satu tahun," katanya.
Ia mengatakan, panen tahap ketiga baru dimulai dan pihaknya bersama petani lainnya mulai memanen padi. Pihaknya belum bisa menjelaskan lebih jauh mengenai jumlah panen musim tanam ketiga (MT III) 2015.
Dia mengatakan, setiap 1.000 meter persegi menghasilkan gabah 7-8 karung dengan ukuran 40 kilogram. Meski demikian, dia meyakini hasilnya akan lebih baik dari kualitas karena serangan hama berkurang.
"Kemungkinan hasilnya berkurang, dari penen kemarin, tetapi kualitasnya lebih baik, dan hasilnya tidak jauh beda," kata dia.
Petani lainnya, Manto mengungkapkan panen ketiga ini kemungkinan sebagian besar akan dipanen pada minggu depan. "Sekarang baru persiapan pemanenan," katanya.
Ia mengakui penanaman tahap ketiga petani harus membayar Rp70 ribu setiap jamnya untuk membeli air. Namun hal itu tidak masalah karena serangan hama tidak besar.
"Kami sedikit lega karena serangan hama tidak banyak," katanya. ***3***
(KR-STR)
