Pemkab Kulon Progo didesak revitalisasi pasar tradisional

id pasar tradisional

Pemkab Kulon Progo didesak revitalisasi pasar tradisional

Suasana di pasar tradisional di Yogyakarta (Foto Dok. ANTARA)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Komisi II DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pemerintah setempat merevitalisasi pasar tradisional supaya mampu bersaing dengan toko jejaring yang mulai menjamur.

Anggota Komisi II DPRD Kulon Progo Priyo Santoso di Kulon Progo, Rabu, mengatakan keberadaan pasar tradisional perlu mendapat perhatian pemerintah kabupaten.

"Berdasarkan jawaban bupati, bahwa jumlah pasar tradisional di Kulon Progo yang layak, jumlahnya masih minim yakni sekitar lima sampai delapan pasar dari 50 pasar tradisional yang tersebar di 12 kecamatan," kata Priyo.

Menurut dia, pasar tradisional yang tidak layak harus menjadi prioritas kebijakan anggaran daerah pada 2016. Dua hal yang perlu dibangun adalah sarana prasarana yang representatif dan tata penataan barang dagangan yang dikelompokkan berdasar jenis barang dagangan.

"Kalau dua hal tersebut dilakukan, maka akan memudahkan masyarakat pembeli untuk mengakses kebutuhannya. Disamping itu, pasar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di level bawah akan mampu bersaing dengan tempat perdagangan modern," kata Politisi PAN untuk daerah pemilihan (Dapil) Galur dan Panjatan ini.

Ia mengharapkan anggaran revitalisasi pasar tradisional harus lebih besar. Sudah saatnya, pasar tradisional ditata menjadi pusat perbelanjaan yang modern.

Menurut Priyo, dalam upaya merevitalisasi pasar tradisional di Kulon Progo, maka di setiap pasar tradisional harus disediakan sarana prasarana khusus produk unggulan, sehingga produknya bisa dinikmati dan didapatkan dengan mudah oleh masyarakat.

"Pasar tradisional harapannya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi tingkat bawah dan sebagai pusat kegiatan sosial yang memadai," katanya.

Salah seorang pedagang Pasar Sentolo Baru, Ponikem, mengatakan Pasar Sentolo Baru sepi dari pembeli, dibandingkan dengan Pasar Sentolo lama.

Ia mengatakan Disperindag-ESDM dan pengelola pasar sudah melakukan penataan pedagang, tapi pembeli tetap sepi. "Kami hanya bisa pasrah," katanya.***3***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024