Cabup: petani bentuk kelompok untuk akses bantuan

id petani

Cabup: petani bentuk kelompok untuk akses bantuan

Ilustrasi petani sedang merontokkan padi hasil panennya untuk mendapatkan gabah (Foto antaranews.com)

Sleman, (Antara Jogja) - Para petani perlu membentuk kelompok tani dan ternak yang berbadan hukum supaya mendapatkan kepastian dalam mengakses bantuan dari pemerintah, kata Calon Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Yuni Satia Rahayu.

"Saya sarankan untuk membentuk kelembagaan koperasi karena itulah badan hukum yang cocok untuk Indonesia," katanya di Sleman, Kamis.

Ia menyatakan akan membantu para petani dalam proses pengurusan badan hukum kelompok tani dan kelompok ternak mereka.

Ia berkomitmen mempertahankan Kabupaten Sleman sebagai lumbung pangan untuk DIY.

"Langkah mempertahankan Sleman sebagai lumbung pangan tentu harus didukung dengan kebijakan anggaran yang dihubungkan dengan bidang pertanian," katanya.

Ia mengatakan pada 2015 banyak anggaran dari pusat yang belum terserap, di antaranya bantuan untuk peningkatan produksi sektor pertanian.

"Sebenarnya ada banyak alokasi bantuan dari Kementerian Pertanian, termasuk anggaran untuk pengadaan pompa air. Ini hanya di Sleman karena pimpinan tidak tanda tangan sehingga banyak dana khusus alokasi pertanian tapi belum bisa tersalur," katanya.

Ia juga mengaku fokus pada program aksi untuk kemudahan akses kesehatan hanya dengan menunjukkan KTP, bantuan fasilitasi pembangunan 4.000 rumah tidak layak huni, hingga program jambanisasi bagi keluarga miskin.

"Kami jelas inginkan adanya pemerataan pembangunan hingga ke padukuhan. Bagaimana para penyuluh pertanian bisa lebih diperhatikan, ini penting," katanya.

Salah satu petugas penyuluh pertanian (PPL) swadaya dari Banyurejo, Kecamatan Tempel Poniman mengharapkan pemimpin yang terpilih dalam pilkada 9 Desember 2015 benar-benar memberi perhatian bidang pertanian dan para petani.

"Kami berharap agar ada solusi agar syarat berbadan hukum bagi penerima bansos bisa diberikan," katanya.

Ia mengatakan saat musim kemarau air kurang, sehingga lahan pertanian sering kurang air dan mengakibatkan produktivitas menurun.

"Kami minta agar bisa dibantu pembuatan sumur bor di area persawahan untuk membantu pengairan agar tidak puso, dan produksi panen meningkat," kata Yuni yang merupakan mantan Wakil Bupati Sleman itu. ***3***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024