DPRD Kulon Progo minta Pasar Glaeng direvitalisasi

id dprd

DPRD Kulon Progo minta Pasar Glaeng direvitalisasi

DPRD (Foto Istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Komisi II DPRD Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pemerintah setempat merevitalisasi Pasar Glaeng di Kecamatan Sindutan menyusul segera direalisasikannya pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta Baru.

Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori di Kulon Progo, Jumat, mengatakan Pasar Glaeng yang berada sebelah timur Jembatan Congot itu akan menjadi tempat yang sangat strategis karena lokasinya berada di dekat pintu New Yogyakarta International Airport dari arah barat.

"Setelah bandara beroperasi, tempat ini akan sangat ramai. Masyarakat butuh pasar yang representatif untuk memenuhi kebutuhannya, termasuk pengunjung bandara dari Purworejo, Kebumen dan sekitarnya," kata Muhtarom.

Menurut dia, kondisi Pasar Glaeng saat ini kurang memadai. Selain areanya relatif sempit, kondisi sarana prasarananya juga kurang mendukung kebutuhan pedagang dan pembeli yang datang. Area parkir berada di badan jalan raya dan banyak pedagang yang tidak tertampung di los.

Untuk itu, Muhtarom berharap agar Pemkab Kulon Progo segera membenahi pasar tersebut.

"Ada beberapa alternatif pembenahan yang bisa dilakukan. Antara lain dengan membuat bangunan bertingkat atau memindah lokasi pasar ke tempat lain. Ideal lokasi pasar dipindah. Yakni di sebelah utara jalan nasional yang lokasi dan aksesnya lebih luas," kata Muhtarom.

Anggota Komisi II DPRD Kulon Progo Priyo Santoso menilai Pasar Glaeng perlu pembenahan agar semua lapisan masyarakat tertarik untuk berbelanja di pasar tersebut. Selain sarana dan prasarana, yang perlu ditingkatkan adalah penataan dagangan.

"Melihat kondisi Pasar Glaeng seperti ini, masyarakat golongan menengah ke atas akan segan untuk datang berbelanja. Mereka lebih suka berbelanja di toko-toko modern," katanya.

Petugas lapangan Pasar Glaeng Kusni Subagyo mengatakan Pasar Glaeng menempati tanah kas Desa Sindutan dengan luas sekitar 6.500 meter persegi. Pasar tersebut beroperasi setiap Selasa dan Jumat.

Saat ini, jumlah pedagang sekitar 230 orang, sebagian besar pedagang menempati delapan los yang ada. Los yang ada tidak bisa menampung seluruhnya, sebagian pedagang berjualan di luar los," katanya.

"Dari 230 pedagang setiap hari pasaran diperoleh retribusi kurang lebih Rp125 ribu. Setiap pedagang, dipungut retribusi Rp200 dan jasa kebersihan juga Rp200," katanya.
KR-STR
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024