Pengamat: Indonesia perlu teknologi eksplorasi mineral laut

id sumber daya mineral laut

Pengamat: Indonesia perlu teknologi eksplorasi mineral laut

Ilustrasi (Foto tataruangindonesia.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pengamat Hukum Laut Internasional Hasjim Djalal menilai Pemerintah Indonesia perlu mengembangkan teknologi untuk mengoptimalkan upaya eksplorasi kekayaan sumber daya mineral laut.

"Untuk mengeksplorasi kekayaan mineral laut yang katanya berlimpah kita perlu mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi di bidang kelautan," kata Hasjim Djalal di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat.

Dalam "National Seminar On Maritime Legacy": Rejuvenating Indonesian Maritime Legacy: Sea, Security and Sustainability", Hasjim mengatakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi di bidang kelautan Indonesia perlu berguru dengan Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, atau India.

Keempat negara itu memiliki pengalaman yang memadai di bidang pengelolaan sumber daya kelautan yang terbukti dalam ekspolrasi sumber daya laut di Samudera Hinda maupun Pasifik.

Sebagai negara yang bercita-cita menjadi negara poros maritim dunia, kata dia, sudah semestinya Indonesia berfokus mengenali serta mengelola sumber daya mineral laut atau keanekaragaman hayati lainnya di perairan yang dimiliki sendiri.

Wilayah laut Indonesia yang berada di tengah lautan Indo-Pasifik, menurut Hasjim, lebih kaya akan keanekaragaman hayati laut dibanding wilayah laut lain di seluruh dunia. Bahkan, ia mengatakan di dasar laut Indonesia terdapat berbagai mineral seperti "nodules" atau semacam butiran yang berisi nikel, tembaga, bahkan emas.

"sayangnya hingga saat ini perhatian Indonesia terhadap mineral resources di laut masih belum berkembang," kata mantan Duta Besar Keliling RI Bidang Hukum Laut 1994-2000.

Menurut Hasjim, seharusnya mulai saat ini Indonesia memiliki perhatian khusus melakukan kajian, penelitian, hingga pengembangan teknologi untuk mengelola kekayaan alam yang selama ini dikenal melimpah ruah itu.

"Indonesia harus melihat ke bawah (kekayaan laut). Saya tidak suka Indonesia dikatakan memiliki kekayaan yang melimpah ruah, tapi hanya terbuang sia-sia dan tidak dimanfaatkan," kata dia.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Arif Havas Oegroseno mengatakan Indonesia segera memulai berfokus dalam pengelolan sumber daya laut setelah dilakukan penataan tata ruang laut nasional.

Dengan adanya penetapan tata ruang laut nasional, menurut Havas pemerintah dapat memetakan wilayah mana yang harus dikelola untuk eksplorasi sumber daya laut, wilayah konservasi terumbu karang, untuk kawasan pariwisata, serta wilayah yang digunakan untuk pembangunan fisik.

"Dengan adanya Rencana Tata Ruang Laut Nasional (RTRLN) tumpang tindih (pemanfaatan laut) akan lebih "clear" mana yang boleh atau tidak boleh digunakan," kata Arif Havas.


(L007)