Kulon Progo telah identifikasi infrastruktur pendukung bandara

id bandara

Kulon Progo telah identifikasi infrastruktur pendukung bandara

ilustrasi bandara (Foto Antaranews)

Kulon Progo (Antara) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur pendukung percepatan realisasi pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Minggu, mengatakan infrastruktur yang telah diidentifikasi dan mendesak dibangun yakni rel kereta api dari Kedundang sampai bandara.

"Kami membantu PT KAI bersama Angkasa Pura I memetakan lengkungan jalan mana saja, lahan yang akan dibebaskan. Ini salah satu identifikasi infrastruktur penunjang yang harus dilaksanakan," tutur Hasto.

Selain itu, kata Hasto, pihaknya sudah mengidentifikasi lokasi relokasi warga terdampak bandara. Pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada Gubernur DIY terkait pembebasan lahan kas desa untuk relokasi.

Ia mengatakan relokasi warga akan menggunakan tanah kas desa masing-masing, kecuali ada tambahan seperti Jangkaran dan Palihan. Relokasinya diluar kas desa bersangkutan.

"Kami mintakan untuk pembebasan lahan kepada gubernur. Surat permohonan sudah kami kirim supaya mendapat izin," ucapnya.

Dia mengatakan infrastruktur lain yang harus dibangun yakni bangunan relokasi, puskesmas II, sekolah, tempat ibadah dan infrastruktur lain.

Selanjutnya, infrastruktur jalan nasional enam jalur diharapkan segera terealisasi dan dilaksanakan.

"Kami berharap pembebasan lahan ditanggung pemerintah pusat, khususnya jalan nasional. Kalau ditanggung oleh daerah sangat berat. Kami berharap, tahun depan sudah dilaksanakan pembebasan lahannya," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan proses pembangunan bandara internasional di Kulon Progo segera dimulai pada 2016, karena dinilai mendesak untuk kepentingan pariwisata maupun ekonomi.

"Yang penting kita harus segera mulai tahun depan," kata Jusuf Kalla seusai bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X.

Menurut Kalla, keberadaan bandara dengan nama "New Yogyakarta Internasional Airport" itu akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di DIY.

"Pengembangan secara ekonomi dan mendesak secara perkembang," ujarnya.

(KR-STR)