Kader dengan PDIP berbeda dukungan Pilkada Bantul

id PDIP

Kader dengan PDIP berbeda dukungan Pilkada Bantul

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (foto antara)

Bantul (Antara Jogja) - Kader PDI Perjuangan yang tergabung dalam Relawan Jas Merah berbeda pendapat dengan pengurus partai dalam memberikan dukungan kepada calon yang maju Pemilihan Kepala Daerah 2015 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kami kader PDI Perjuangan sepakat bergabung dengan Relawan Jas Merah untuk mendukung pasangan calon nomor urut satu, Suharsono-Abdul Halim Muslih (Harsono-Halim)," kata Koordinator Relawan Jas Merah Heru Joko Widodo di Bantul, Senin.

Menurut dia, sikap politik relawan ini berbeda dengan pengurus struktural DPC PDI Perjuangan Bantul yang mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul nomor dua Sri Surya Widati-Misbakhul Munir (Ida-Munir) pada Pilkada Bantul 2015.

Ia mengatakan Relawan Jas Merah merupakan simpatisan atau kader PDI Perjuangan Bantul yang menginginkan perubahan dalam kepemimpinan di Bantul mengingat pasangan yang diusung PDI Perjuangan merupakan calon petahana atau incumbent.

"Ini bukan berarti Relawan Jas Merah tidak patuh pada AD/ART (aturan dasar/anggaran rumah tangga) partai, namun karena sejak awal kami pro-perubahan di Bantul," kata mantan Ketua PAC PDI Perjuangan Imogiri Bantul ini.

Heru mengatakan keputusan untuk mendukung pasangan nomor dua tersebut sudah digaungkan sejak awal sebab ketika penjaringan bakal calon, sebagian relawan ini merupakan pengurus PAC dan panita penjaringan, yang mencalonkan Suharsono.

"Sebanyak 14 dari 17 PAC di Bantul mencalonkan Suharsono, namun kenyataan Pak Harsono tidak mendapat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan, dan justru rekomendasi turun untuk Sri Surya Widati," katanya.

Sementara itu, salah seorang Relawan Jas Merah, Basuki Rahmat mengatakan karena keputusan mendukung pasangan calon yang bukan diusung DPC PDI Perjuangan tersebut, ada kemungkinan relawan ini dianggap membangkang dan berkhianat dari partai.

"Mungkin di seberang sana, kami dianggap membangkang karena tidak mendukung pasangan nomor dua (Ida-Munir), namun kami tidak ada niat seperti itu karena kami ingin ada perubahan di Bantul, walaupun suara kami tidak diakomodir DPP," katanya.

Mantan anggota DPRD Bantul ini juga mengatakan meski mendukung pasangan Harsono-Halim yang diusung Partai Gerindra dan PKB, namun bukan berarti Relawan Jas Merah pindah partai sehingga ketika Pilkada ini usai relawan tetap di PDI Perjuangan.

"Tidak masalah bagi kami apakah masih dianggap kader PDI Perjuangan atau tidak, namun pada Pemilu 2019 kami tetap ada di PDI Perjuangan karena sampai saat ini kami masih menjadi anggota partai," katanya.

KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024