Bupati: lokasi relokasi warga terdampak bandara siap

id relokasi lahan bandara

Bupati: lokasi relokasi warga terdampak bandara siap

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Lokasi untuk relokasi warga terdampak rencana pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap digunakan setiap saat, kata Bupati Hasto Wardoyo.

Hasto di Kulon Progo, Senin, mengatakan warga terdampak bandara akan direlokasi yakni warga Desa Sindutan, Kebonrejo, Jangkaran, Palihan dan Glagah.

"Kami hari ini mengecek calon lokasi reloksi untuk mengidentifikasi lokasi, lahan, sarana penunjang dan infrastruktur. Ada tujuh tempat untuk relokasi hunian yang sudah kami siapkan," kata Hasto.

Ia mengatakan Desa Jangkaran yang terkena dampak ada 11 kepala kekuarga (KK). Mereka akan dipindahkan di belakang Radar Congot di lahan 4.841 meter persegi yang berupa persawahan. Di lokasi ini sudah ada jalan corblok, masjid, pasar, sekolah, dan tempat pemakaman.

"Kalau warga siap direlokasi hari ini pun, lokasinya sudah siap," kata dia.

Kemudian, kata Hasto, di Desa Sindutan ada delapan KK yang akan direlokaso di Pedukuhn Paingan dengan luas lahan 2.880 meter persegi, kalau masih kurang masih ada lahan yang tersedia.

"Di lokasi ini, fasilitas umum seperti masjid, makam, sekolah dan pasar sudah ada, begitu juga infrastruktur jalan cor blok," katanya.

Selanjutnya, ia mengatakan, warga terdampak di Desa Palihan akan direlokasi ditiga titik. Titik satu dan dua, akan direlokasi disamping autlet bandara internasional. Disitu akan ditempati 146 KK dilahan seluas 7,8 hektare. Pihaknya akan membangun fasilitas umum seperti jalan, makam seluas 5.000 meter persegi, tempat ibadah.

Selain itu, 120 KK warga Palihan lain yang terdampak akan direlokasi di Desa Pejanten di lahan seluas 3.600 meter persegi

"Kami akan membangun fasilitas makam, sedangkan sekolah, masjid dan jalan cor blok sudah ada," kata dia.

Kemudian, lokasi keenam, Desa Kebonrejo sebanyak 44 KK direlokasi dilokasi seluas 1,3 hektare yang lokasinya 30 meter dari jalan nasional. Pihaknya juga sudah menyiapkan lahan pemakaman umum seluas 5.000 meter, dan jalan umum.

Titik ketujuh reloksi, lanjut Hasto, warga Desa Glagah sebanyak 187 KK yang direlokasi di tanah kas desa setempat seluas 5,6 hektare, dan makam seluas 5.000 meter persegi beserta fasilitas umum lain, dan dua kantor pedukuhan.

"Kami sudah ketemu dengan kepala desanya, dan sudah tidak ada masalah," katanya.***1***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024