Bantul buat zonasi penanganan banjir luapan sungai

id BPBD bantul

Bantul buat zonasi penanganan banjir luapan sungai

BPBD Bantul (istimewa)

Bantul, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat zonasi dalam penanganan bencana banjir akibat luapan air sungai yang berpotensi terjadi saat musim hujan dengan intensitas tinggi.

"Terkait penanganan banjir karena luapan sungai di Bantul, kami membuat zonasi sesuai kawasan rawan banjir, ini untuk menentukan respon dan memudahkan penanganan," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagan BPBD Bantul Dewanto Dwipoyono di Bantul, Senin.

Menurut dia, pembuatan zonasi penanganan banjir tersebut untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi lembaganya dengan forum relawan setempat, mengingat kawasan di Bantul yang rawan banjir karena luapan sungai tersebar di beberapa lokasi.

Ia mengatakan, setidaknya ada empat zonasi yang menjadi acuan jangkauan penanganannya, setiap zonasi terdiri dari sejumlah kecamatan yang mewakili wilayah Bantul bagian timur, barat utara dan bagian selatan.

"Daerah yang memang rawan banjir titik lokasinya mencar-mencar, kami juga sudah menyusun rencana kontijensi dengan sebuah skenario penanganan, sehingga ketika terjadi bencana sudah siap penanganan," katanya.

Menurut dia, adapun empat zonasi tersebut yaitu, zona satu meliputi wilayah Kecamatan Piyungan, Pleret dan Banguntapan, kemudian zona dua meliputi Kecamatan Imogiri, Bambanglipuro, Pundong dan Jetis,

Selanjutnya zona tiga meliputi sebagian wilayah Kecamatan Sewon, Kasihan, Bantul dan Pandak, sedangkan zona empat wilayahnya meliputi Kecamatan Sanden, Srandakan dan Kretek.

Sementara itu, Dewanto mengatakan, sejumlah sungai di Bantul yang rawan meluap yaitu sungai besar yang berhulu dari Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, seperti Sungai Opak, Sungai Gajah Wong, Sungai Code, Sungai Winongo, Sungai Bedog, dan Sungai Progo.

Ia mengatakan, selain sungai besar, sungai-sungai kecil di Bantul yang berpotensi banjir saat hujan deras yaitu Kali Celeng dan Kali Pesing. Kedua sungai lokal tersebut berhulu di wilayah perbukitan.

"Kali Celeng hulunya di wilayah Munthuk (Dlingo) yang kemudian melintasi Desa Wukirsari sampai akhirnya masuk Sungai Oya di Sriharjo (Imogiri), sementara Kali Pesing melintasi wilayah Pleret," kata Dewanto.***4***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024