Ratusan kolam ikan Bantul rawan terdampak banjir

id kolam

Ratusan kolam ikan Bantul rawan terdampak banjir

Ilustrasi Kolam pembudidayaan ikan (Foto Antara/Rizky)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperkirakan ratusan kolam ikan milik kelompok pembudi daya ikan di wilayah ini rawan terdampak banjir saat musim hujan dengan intensitas tinggi.
"Berdasarkan kasus banjir sebelum-sebelumnya ada ratusan kolam dari delapan kelompok pembudi daya ikan (pokdakan) yang kena banjir," kata Kepala Bidang (Kabid) Budi Daya Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Bantul Istriyani di Bantul, Selasa.
Menurut dia, memasuki? musim hujan ini, kolam-kolam milik delapan pokdakan tersebut terancam banjir, sebab berdasar catatannya, delapan kelompok tersebut merupakan korban terdampak? banjir pada musim hujan 2014-2015 lalu.
Ia mengatakan, masuknya delapan kelompok itu dalam catatan rawan banjir karena pemilihan lokasi mereka yang tidak sesuai dengan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), yang direkomendasikan instansinya.
"Misalnya, kolam milik Kelompok Gawe Mino, lokasi kolam ikan hampir seluruhnya berada di sekitar sempadan Kali Gawen, padahal jika ada banjir, tebing Kali Gawen tidak mampu menahan luapan air dari hulu," katanya.
Selain itu, kata dia, kawasan budi daya ikan di Sorowajan Baru, Banguntapan, yang mana puluhan kolam berada di sekitar aliran jaringan irigasi, sehingga jika ada penutupan pintu jaringan, air di kolam bisa meluap.
Istriyani mengatakan, pihaknya memang tidak bisa mengambil tindakan terhadap kolam ikan yang rawan banjir tersebut, karena pihaknya hanya bisa memberikan pendampingan dan penyuluhan pada kelompok tersebut.
"Kami hanya memberikan pendampingan khususnya terkait antisipasi bahaya banjir itu sendiri, apalagi mereka juga jelas memiliki teknik antisipasi sendiri," katanya.
Sementara itu, ia juga mengatakan, hingga kini pihaknya juga belum memiliki masterplan terkait pemetaan lokasi budidaya di Bantul, namun rencananya pada 2016 akan mengajukan anggaran untuk menyusun masterplan itu.
KR-HR
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024