Bantul belum berencana melakukan operasi pasar beras

id op beras

Bantul belum berencana melakukan operasi pasar beras

Ilustrasi, Operasi Pasar (OP) beras (Foto)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum berencana melakukan operasi pasar beras meskipun ada instruksi dari Kementerian Perdagangan untuk kegiatan tersebut.

"Kami sudah menerima surat instruksi dari Kementerian Perdagangan mengenai operasi pasar beras tersebut, namun untuk di Bantul belum perlu dilakukan," kata Kepala Disperindagkop Bantul Sulistyanto di Bantul, Selasa.

Menurut dia, pelaksanaan operasi pasar beras untuk mengendalikan harga beras di pasaran sesuai instruksi Kemendag diserahkan masing-masing kabupaten dengan mempertimbangkan kondisi masing-masing terkait dengan stok komoditas pangan itu.

Namun demikian, menurut dia, untuk di Bantul setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, stok beras di daerah ini masih mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Setelah ada koordinasi dengan SKPD terkait, yaitu Dinas Pertanian dan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BPK3) berdasarkan data yang ada memang stok beras yang ada di Bantul masih cukup," katanya.

Sulistyanto mengatakan, stok beras di Bantul saat ini terdapat di gudang penyimpanan kelompok tani, gabungan kelompok tani (gapoktan) dan juga gudang swasta, bahkan karena stok cukup harga beras di pasaran Bantul masih normal.

"Harga beras di Bantul relatif di bawah Rp10 ribu, atau antara Rp9.000 sampai Rp9.500 per kilogram, tentunya harga ini dengan jenis IR dan C4 masuk kategori harga yang cukup wajar," katanya.

Ia mengatakan dengan pertimbangan persediaan stok beras yang masih mencukupi, dan harga yang masih stabil, untuk sementara Disperindagkop Bantul menurutnya tidak akan melakukan operasi pasar dalam waktu dekat ini.

"Harapan kami petani bisa menikmati harga saat ini, namun evaluasi tetap akan dilakukan dengan koordinasi pihak kecamatan untuk memantau jika stok menipis dan harga mulai meningkat," katanya.***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024