Pendapatan retribusi pariwisata Bantul capai Rp10,9 miliar

id pariwisata

Pendapatan retribusi pariwisata Bantul capai Rp10,9 miliar

wisatawan bermain di pantai (foto dokumen)

Bantul (Antara) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat pendapatan dari penarikan retribusi sektor pariwisata, sejak Januari 2015 hingga Minggu (27/12), mencapai Rp10,9 miliar atau melampaui target.

"Alhamdulillah untuk pendapatan pariwisata kita sukses, target sudah terlampaui, yakni sebesar Rp10,9 miliar dari target Rp10,5 miliar," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Bambang Legowo di Bantul, Senin.

Pendapatan pariwisata Rp10,9 miliar tersebut yang sudah dilaporkan petugas pemungut retribusi di seluruh tempat pemungutan retribusi (TPR) masuk semua objek wisata, sampai Minggu (27/12) mengingat per hari ini pendapatan masih dalam rekap petugas.

"Total jumlah pengunjung semua objek wisata sebanyak 2,55 juta dengan persentase terbesar di Pantai Parangtritis karena Parangtritis masih menjadi primadona dibanding wisata pantai lainnya," kata Bambang.

Objek wisata lainnya, seperti Pantai Samas, Kuwaru, Pantai Gua Cemara, dan Pantai Baru Pandansimo, serta objek wisata Gua Cerme dan Gua Selarong, kata dia, telah memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD), hanya tidak sebesar Parangtritis.

Bambang mengatakan bahwa pendapatan pariwisata di Bantul pada tahun 2015 akan terus bertambah, mengingat liburan panjang akhir tahun masih berlangsung selama beberapa hari, bahkan lonjakan jumlah wisatawan masih terjadi sehari jelang Tahun Baru 2016.

"Perolehan pendapatan wisata masih sampai dengan 31 Desember siang karena untuk sif sore sampai malam sudah masuk pada anggara tahun depan, kami memang sudah santai, namun tetap ketat menjaga pendapatan wisata ini," katanya.

Menyinggung soal kesiapan pelayanan kepada wisatawan menghadapi Tahun Baru 2016, dia mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyiapkan puluhan personel pengendalian di TPR Pantai Parangtritis.

"Mengenai kesiapan Tahun Baru, kami mengadakan semacam pengendalian di TPR dengan mengerahkan puluhan personel, kelancaran arus di TPR menjadi penentu kelancaran lalu lintas di kawasan objek wisata," kataya.

(KR-HRI)