Kulon Progo siapkan 72 paket pelatihan ketenagakerjaan

id kulon progo

Kulon Progo siapkan 72 paket pelatihan ketenagakerjaan

Kabupaten Kulon Progo (Foto Istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan 72 paket pelatihan ketenagakerjaan dalam menyiapkan sumber daya manusia berkualitas menyambut adanya bandara baru yang akan dibangun di wilayah itu.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kulon Progo Eko Pranyoto, di Kulon Progo, Selasa, mengatakan, dari 72 paket yang akan digulirkan, 50 persen diprioritaskan bagi warga Kecamatan Temon, dan sisinya dibagikan kepada masyarakat dari kecamatan lain.

"Setiap paket terdiri dari 16 orang, 50 persen diprioritaskan untuk masyarakat Kecamatan Temon. Pelatihan ketenagakerjaan ini, bertujuan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal dan siap kerja dengan adanya bandara yang akan dibangun di Kulon Progo," kata Eko.

Ia mengatakan, paket pelatihan yang akan diberikan di antaranya teknik kendaraan ringan, pertukangan, tata boga, jahit, dan kelistrikan.

Sebanyak 72 paket pelatihan tersebut, 68 di antaranya dibiayai APBN dengan nilai total Rp4,2 miliar, sisanya dibiayai oleh APBD Kulon Progo.

Warga Kecamatan Temon mendapatkan prioritas mengingat di wilayah tersebut akan dibangun bandara internasional sehingga pemberdayaan masyarakat setempat harus digiatkan.

Warga terdampak juga yang tinggal di sekitar bandara bisa bekerja menjadi pegawai bandara, atau bahkan membuka usaha sendiri hingga berujung pada peningkatan perekonomian mereka.

"Pelatihan ketenagakerjaan akan membuat mereka siap diberdayakan. Kami sudah membicarkan hal ini dengan kepala desa dan camat setempat," kata Eko.

Selain pelatihan ketenagakerjaan, ia mengatakan, Dinsosnakertrans Kulon Progo juga menggulirkan sejumlah program lain demi menekan angka pengangguran di wilayah tersebut.

Dinsosnakertrans membantu warga miskin melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yakni dengan pemberian bantuan modal Rp 20 juta per kelompok, masing-masing beranggotakan 10 orang.

"Bantuan ini bisa memotivasi warga miskin untuk membuka usaha menggunakan modal tersebut," kata Eko.

Sementara itu, Kepala Bagian Teknologi Informasi (TI) dan Humas Setda Kulon Progo Rudy Widyatmoko mengatakan, pembangunan bandara di Kulon Progo akan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak.

Untuk itu, kata Rudy, Pemkab Kulon Progo melalui Dinsosnakertrans mulai menyiapkan tenaga kerja lokal yang merupakan warga terdampak bandara dan masyarakat Kulon Progo secara umum.

Menurut dia, masyarakat lokal harus berpartisipasi di dalamnya, agar kebutuhan tenaga kerja bandara tidak diisi oleh masyarakat dari daerah lain.

"Angkasa Pura bersama Pemda DIY dan Pemkab Kulon Progo telah bekerja sama memberikan pelatihan bagi warga terdampak bandara," katanya.
KR-STR
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024