Sleman optimistis potensi unggulan siap hadapi MEA

id salak pondoh

Sleman optimistis potensi unggulan siap hadapi MEA

Salak pondoh (Foto ANTARA)

Sleman, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, optimistis produk-produk unggulan dari daerah ini mampu bersaing dan siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mulai berjalan.

"Kami optimistis produk-produk dari Sleman mampu bersaing dan siap menghadapi MEA. Selama ini kami telah memberikan bekal kepada para pelaku usaha guna menghadapi MEA ini," kata Penjabat Bupati Sleman Gatot Saptadi saat paparan di depan 22 Duta Besar dan calon Duta Besar Indonesia di Sleman, Kamis.

Para Duta Besar dan calon Duta Besar tersebut juga berkesempatan melihat pameran potensi produk unggulan Kabupaten Sleman, sepeti kerajinan batik, kerajinan kayu, tas bahan alam, kopi Merapi, salak pondoh dan aneka jamu tradisional.

"Sebanyak 12,9 persen mata pencaharian Kabupaten Sleman yaitu di sektor pertanian, sedangkan sebesar 23,19 persen lainnya didukung oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran," kata Gatot Saptadi.

Menurut dia, industri-industri yang hadir di Kabupaten Sleman juga turut juga menyumbangkan kemajuan ekonomi di Kabupaten Sleman.

"Karena itu, pemerintah berusaha menyokong industri-industri kecil dan menengah di Kabupaten Sleman agar siap menghadapi MEA di tahun ini," katanya.

Dalam kesempatan ini juga turut hadir Ketua Asosiasi Petani Salak Prima Sembada Sleman, Maryono yang ikut memaparkan potensi Kabupaten Sleman yaitu salak. Yang unik dari UKM ini adalah biji salak pondoh asli Kabupaten Sleman pun turut dimanfaatkan sebagai bahan baku kopi untuk produk kopi salak.

"Ini adalah hal pertama yang ada di Sleman. Dan yang membanggakan lagi, produk salak pondoh dari Asosiasi Petani Salak Prima Sembada Sleman ini sudah di ekspor di beberapa negara. Ini membuktikan bahwa Kabupaten Sleman sudah siap dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang tengah berlangsung," katanya.

Setelah mendengarkan paparan tersebut, rombongan Duta Besar RI bertolak ke Museum Gunungapi Merapi (GMG). Di tempat ini rombongan Duta Besar RI dipandu oleh "tour guide" dari Museum Gunung Merapi untuk lebih mengenal museum tersebut.

Dalam proses pengenalan museum, rombongan Duta Besar RI diajak untuk menonton pemutaran film pendek Gunung Merapi yang berjudul "Mahaguru Merapi".

Setelah selesai pemutaran film pendek dan pengenalan Museum Gunung Merapi, rombongan Duta Besar RI bertolak ke Bandara Adisutjipto Yogyakarta untuk kembali ke Jakarta.***3***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024