Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengkaji pengembangan kawasan wisata eksklusif dengan membatasi jumlah pengunjung untuk beberapa destinasi wisata di wilayah ini.
Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Hary Sukmono di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan bahwa pihaknya mendukung pemkab memiliki wacana untuk membatasi jumlah pengunjung di sejumlah destinasi wisata yang ada.
"Ke depan akan dilakukan pembatasan selain untuk menjaga ekosistem. Misalnya, Gua Pindul lebih eksklusif sehingga ekosistem di sana lebih terjaga," kata Hary.
Hary mengatakan bahwa pembatasan itu perlu komitmen semua pihak untuk melaksanakannya sehingga harus ada koordinasi lintas sektoral untuk mengkaji lokasi di mana saja yang akan dijadikan kawasan eksklusif.
Menurut dia, sebenarnya di destinasi wisata di Gunung Kidul sudah ada yang eksklusif, seperti Gua Jomblang yang mewajibkan pengunjung membayar lebih tinggi daripada pergi ke lokasi wisata lainnya. Dengan tingginya harga tiket, secara tidak langsung membatasi kunjungan.
"Ada beberapa destinasi wisata segmen yang hanya orang tertentu yang datang," kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul Syarif Armunanto mengungkapkan bahwa pemkab masih melakukan kajian untuk jumlah kunjungan wisata. Ke depan tidak semua wisata di Gunung Kidul bersifat massal.
"Bukan membatasi kunjungan wisatawan, melainkan destinasi wisata untuk segemen tertentu," katanya.
Hal ini untuk menjaga ekosistem destinasi wisata yang sebagian besar merupakan wisata alam. "Ekosistem bisa terjaga dan memberikan nilai lebih," katanya.***1***
(KR-STR)
Berita Lainnya
Pengelola wisata siapkan destinasi gaet wisatawan
Rabu, 17 April 2024 15:36 Wib
Gunung Kidul, DIY, diguncang gempa
Kamis, 28 Maret 2024 19:48 Wib
Gunung Kidul gunakan Dimas Diajeng promosikan wisata
Rabu, 6 Maret 2024 9:08 Wib
PT PLN tanam 100.000 bibit di Gunung Kidul, DIY, untuk program biomassa
Rabu, 6 Maret 2024 6:05 Wib
BRIN: Atasi krisis pangan akibat iklim dengan mengotimalkan pangan lokal
Sabtu, 2 Maret 2024 9:26 Wib
Warga Gunung Kidul terdampak kekeringan, Pandawa Ganjar bawa bantuan air bersih
Minggu, 5 November 2023 14:27 Wib
DLH Gunungkidul menelusuri dugaan pencemaran limbah cair di Krakal
Minggu, 8 Oktober 2023 19:09 Wib
Mentan: Gunungkidul tidak perlu tetapkan KLB antraks
Kamis, 13 Juli 2023 21:04 Wib