"Bucini Exklusif Leather" berdayakan SDM lokal

id bucini

"Bucini Exklusif Leather" berdayakan SDM lokal

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berkunjung ke "Bucini-M Joint Exclusif Leather" di Dusun Klodangan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto Antara/ Andreas Fitri)

Sleman, (Antara Jogja) - Industri kerajinan tas dan sepatu kulit "Bucini-M Joint Exclusif Leather" di Dusun Klodangan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberdayakan pemuda setempat untuk produksi maupun pemasaran produk yang menembus pasar ekspor tersebut.

"Kami sengaja memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) dari warga sekitar pabrik untuk memproduksi tas maupun sepatu. Harapannya ini dapat membantu memberikan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan warga setempat," kata pemilik "Bucini-M Joint Exclusif Leather" Rico Yudi Asmoro, Senin.

Menurut dia, para pemuda dan pemudi dari wilayah setempat, terutama yang belum memiliki pekerjaan tetap direkrut dan dilatih untuk membuat kerajinan tas dan sepatu kulit di pabrik miliknya.

"Memang tidak ada pelatihan khusus bagi mereka, hanya saja mereka kami libatkan langsung dalam proses produksi. Mulai dari memotong pola, menjahit hingga penyelesaian akhir dan pengemasan," katanya.

Ia mengatakan, untuk sebagian pemudi dusun juga diberdayakan di bidang pemasaran, seperti pramuniaga di "showroom", maupun bagian pembayaran.

"Semua memang dari nol, tetapi kami mencoba untuk memberdayakan mereka. Ada 160 karyawan yang terlibat dalam proses produksi dan pemasaran, semuanya merupakan SDM lokal," katanya.

Rico mengatakan, industri kerajinan kulit tersebut dirintisnya sejak 1997 dan awalnya hanya membuat dompet kulit.

"Dulu hanya bikin dompet, tetapi sekarang sudah memproduksi tas dan sepatu," katanya.

Menurut dia, produk kerajinannya lebih banyak diekspor ke Eropa seperti Belanda, sedangkan untuk pemasaran lokal hanya sedikit saja.

"Dulu saya pasarkan di lokal ternyata tidak laku, kemudian saya coba membuka pasar ekspor melalui internet ternyata permintaan justu bagus," katanya.

Nama "Bucini" sendiri menurut dia berasal dari nama neneknya yaitu Sucini, dan biasa disapa dengan Bu Cini.

"Dari nama panggilan nenek itulah saya ambil untuk nama produk, dan ternyata memang membawa rejeki yang baik," katanya.

Ia mengatakan, saat ini industri kulit yang dirintisnya ini rata-rata produksi satu bulan bisa mencapai 4.500 tas dan sepatu.

"Harga jual bervariasi, antara RP200 ribu hingga Rp2juta untuk sepatu, dan tas harga termurah Rp600 ribu," katanya.

Ketua RT 01/RW 26 Dusun Klodangan, Sendangtirto, Berbah  Sigit Sugiyanto mengatakan memang sejak perusahaan "Bucini" ini masih terbilang kecil, sudah memberdayakan SDM warga setempat.

"Ya sekarang pabrik sudah berkembang besar dan semakin banyak warga yang bekerja di pabrik kulit `Bucini`," katanya.

Showroom "Bucini-M Joint Exclusif Leather" ini sendiri selama ini banyak dikunjungi sejumlah pejabat di antaranya Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mufida Jusuf Kalla, sejumlah istri menteri Kabinet Kerja dan Dewan Kerajinan Nasional.***3***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024