Serapan beras Bulog DIY masih rendah

id beras Bulog

Serapan beras Bulog DIY masih rendah

Persedian beras di Bulog (manado.antaranews.com)

Jogja (Antara Jogja) - Tingkat serapan beras petani oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta sejak musim tanam pada awal musim hujan 2015 hingga Januari 2016 masih rendah.

Kepala Perum Bulog DIY M Sugit Tedjo Mulyono di Yogyakarta, Senin, mengatakan selama Januari 2016 hanya dapat menyerap beras petani 8 ton dari target 200 ton selama sebulan.

"Kami menyadari hingga kini data panen padi di DIY masih sporadis atau belum merata," kata dia.

Meski demikian, pada Februari 2016 Bulog DIY kembali meningkatkan target serapan beras menjadi 500 ton. Hal itu dilakukan agar target 62.500 ton serapan beras selama 2016 tercapai.

"Mudah-mudahan pada puncak musim panen nanti serapan kita bisa sesuai harapan," kata dia.

Menurut Sugit Bulog DIY akan tetap mencari beras petani yang telah memenuhi standar kualitas dengan ketentuan kadar air maksimum 14 persen,butiran patah 20 persen, menir 2 persen, dan derajat sosoh 95 persen dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp7.300 per kilogram.

"Kami akan mencari dengan harga HPP yang telah ditentukan. Kami tidak mengenal jenis beras, asal berkualitas kami akan beli," kata dia.

Dia menyadari hingga kini banyak masyarakat yang komplain dengan kualitas beras Bulog. Namun demikian, menurut Sugit, hal itu disebabkan pembanding beras yang digunakan masyarakat adalah beras premium, bukan beras medium.

"Beras Bulog adalah beras medium yang tidak mementingkan jenis beras melainkan cukup mengacu kualitas beras," kata dia.

Sementara itu, Sugit mengatakan Meski serapan beras masih rendah, hingga saat ini stok beras di Gudang Bulog DIY masih aman mencapai 15.000 ton. Stok beras itu, menurut dia bahkan diperkirakan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Mei 2016.

(L007)