Yogyakarta (Antara Jogja) - Nilai tukar petani Daerah Istimewa Yogyakarta pada Januari 2016 mencapai angka 103,94 atau naik sebesar 0,58 persen dibandingkan dengan indeks Desember 2015 yang tercatat 103,34.
"Kenaikan indeks nilai tukar petani gabungan pada Januari 2016 disebabkan naiknya subsektor tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, dan peternakan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Bambang Kristianto di Yogyakarta, Senin.
Menurut Bambang, indeks nilai tukar petani (NTP) subsektor hortikultura tercatat sebesar 100,08 atau naik 0,27 persen, subsektor tanaman pangan 102,27 atau naik 0,53 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat 119,28 atau naik 0,76 persen, dan subsektor peternakan 99,55 persen atau naik 0,83 persen.
"Sementara untuk subsektor perikanan tercatat 105,44 atau menurun 0,19 persen dibanding Desember 2015," kata dia.
Sementara itu indeks harga konsumen (IHK) di daerah perdesaan di DIY pada Januari 2016 secara umum mencapai 126,22 atau mengalami inflasi sebesar 0,52 persen dibanding IHK pada Desember 2015 yang tercatat 125,57.
Menurut Bambang, kenaikan IHK pada Januari 2016 paling banyak dipengaruhi naiknya indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 1,16 persen, bahan makanan 1,09 persen, perumahan 0,29 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,03 persen.
"Sebaliknya kelompok transportasi dan komunikasi justru mengalami penurunan indeks sebesar 1,25 persen," kata dia.
Ia mengatakan, dari 33 provinsi yang dihitung angka nilai tukar petaninya pada Januari 2016, terdapat 12 provinsi mengalami kenaikan NTP. Sementara 21 provinsi mengalami penurunan.
"Kenaikan nilai tukar petani terbesar terjadi di Provinsi Maluki sebesar 0,92 persen," kata dia.
L007
Berita Lainnya
Pengamat UGM: Pekerjaan di sektor pertanian perlu perhatian lebih besar
Jumat, 5 April 2024 22:49 Wib
Dinas Pertanian Gunungkidul beri bantuan alat pertanian pada petani
Senin, 1 April 2024 13:16 Wib
Petani korban banjir di Jawa Tengah dibantu Rp177 miliar
Sabtu, 23 Maret 2024 15:30 Wib
DLH memasang perangkap monyet ekor panjang tidak serang tanaman petani
Senin, 18 Maret 2024 21:15 Wib
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
Pemda DIY-UGM menyiapkan konsep ubah pola pikir petani
Sabtu, 9 Maret 2024 6:44 Wib
Jaga ketahanan pangan, pemangku kepentingan diminta koordinasi dengan petani
Selasa, 5 Maret 2024 12:10 Wib