Nilai tukar petani DIY naik 0,58 persen

id petani

Nilai tukar petani DIY naik 0,58 persen

ilustrasi petani (Foto ANTARA/Mamiek)

Yogyakarta  (Antara Jogja) - Nilai tukar petani Daerah Istimewa Yogyakarta pada Januari 2016 mencapai angka 103,94 atau naik sebesar 0,58 persen dibandingkan dengan indeks Desember 2015 yang tercatat 103,34.

"Kenaikan indeks nilai tukar petani gabungan pada Januari 2016 disebabkan naiknya subsektor tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, dan peternakan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Bambang Kristianto di Yogyakarta, Senin.

Menurut Bambang, indeks nilai tukar petani (NTP) subsektor hortikultura tercatat sebesar 100,08 atau naik 0,27 persen, subsektor tanaman pangan 102,27 atau naik 0,53 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat 119,28 atau naik 0,76 persen, dan subsektor peternakan 99,55 persen atau naik 0,83 persen.

"Sementara untuk subsektor perikanan tercatat 105,44 atau menurun 0,19 persen dibanding Desember 2015," kata dia.

Sementara itu indeks harga konsumen (IHK) di daerah perdesaan di DIY pada Januari 2016 secara umum mencapai 126,22 atau mengalami inflasi sebesar 0,52 persen dibanding IHK pada Desember 2015 yang tercatat 125,57.

Menurut Bambang, kenaikan IHK pada Januari 2016 paling banyak dipengaruhi naiknya indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 1,16 persen, bahan makanan 1,09 persen, perumahan 0,29 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,03 persen.

"Sebaliknya kelompok transportasi dan komunikasi justru mengalami penurunan indeks sebesar 1,25 persen," kata dia.

Ia mengatakan, dari 33 provinsi yang dihitung angka nilai tukar petaninya pada Januari 2016, terdapat 12 provinsi mengalami kenaikan NTP. Sementara 21 provinsi mengalami penurunan.

"Kenaikan nilai tukar petani terbesar terjadi di Provinsi Maluki sebesar 0,92 persen," kata dia.

L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024