Disperindagkop DIY soroti lonjakan harga dua komoditas

id Disperindagkop DIY soroti lonjakan harga dua komoditas

Disperindagkop DIY soroti lonjakan harga dua komoditas

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta menyoroti tren lonjakan harga daging ayam broiler dan cabai merah besar di lima kabupaten/kota di wilayah tersebut.

"Dua komoditas itu masih menjadi perhatian khusus kami sejak awal Januari 2016," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop) UMKM DIY Eko Witoyo di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Eko, meski harga kebutuhan pokok secara umum relatif stabil, cabai merah besar dan daging ayam broiler cenderung mengalami lonjakan yang signifikan jika dibandingkan Desember 2015.

Pada Desember 2015, menurut dia, harga daging ayam broiler masih mencapai Rp26.000 hingga paling tinggi Rp28.000 per kilogram (kg), namun sejak Januari 2016 harganya melonjak menjadi Rp36.000, meski kini turun menjadi Rp33.000 per kg.

Selain itu, cabai merah besar harganya juga mengalami kenaikan dari Rp25.000 per kg pada Desember 2015, kini menjadi Rp29.000 per kg.

Menurut dia, kenaikan cabai merah kemungkinan banyak dipengaruhi penurunan stok di tingkat petani akibat persoalan anomali cuaca.

Selain itu, stok hasil panen cabai sebagian besar juga justru dipasok ke luar DIY seperti Jakarta, serta beberapa daerah di luar Jawa.

"Kami belum bisa berbuat apa-apa karena memang perdagangan komoditas itu diserahkan kepada mekanisme pasar," kata dia.

Meski demikian, lanjut Eko, sesuai instruksi dari Kementerian Perdagangan pihaknya akan meningkatkan pemantauan di tingkat petani hingga pedagang cabai seiring masih terjadinya anomali cuaca yang hingga saat ini.

"Kadang panas, kadang hujan lagi, Kondisi itu cukup mempengaruhi kualitas panen cabai," kata dia.

Sementara itu, untuk daging ayam broiler, tren kenaikannya kemungkinan disebabkan dampak kebijakan pembatasan produksi anak ayam usia sehari atau day old chicken (DOC) di tingkat peternak.

Semula, kata dia, kebijakan itu diterapkan untuk mengendalikan melimpahnya pasokan ayam yang mengakibatkan peternak merugi karena harganya merosot.

"Kami akan berkoordinasi lagi dengan asosiasi peternak ayam menyikapi lonjakan itu," kata dia.

Disperindagkop DIY, kata Eko, juga masih menunggu penunjukan Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY tarkait kewenangannya menjadi stabilisator 11 komoditas, bukan lagi hanya beras.

"Bulog DIY kebetulan memang belum ditunjuk oleh Bulog pusat untuk menjalankan kewenangan itu, sehingga kami masih menunggu," kata dia.

Sementara itu, berkaitan dengan momentum hari raya Imlek, kata dia, secara umum harga kebutuhan pokok relatif stabil jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya pada Januari 2016.

"Harga kebutuhan pokok dari Januari ke Februari 2016 atau menjelang Imlek secara umum tidak ada kenaikan atau stabil," kata Eko.

Sesuai pemantauan di Pasar Beringharjo, Pasar Demangan, dan Pasar Kranggan Yogyakarta harga telur ayam broiler bertahan Rp21.833 per kg, telur ayam kampung Rp1.600 per butir, daging ayam broiler Rp33.000 per kg, beras IR I Rp10.333 per kg, dan beras IR II Rp9.733 per kg.

Selanjutnya harga daging sapi has Rp114.000 per kg, harga daging sapi rendang Rp108.666 per kg, cabai merah keriting Rp25.333 per kg, cabai merah besar Rp29.000 per kg, cabai rawit hijau Rp14.000 per kg, bawang merah Rp19.666, gula pasir Rp12.433, dan minyak goreng kemasan botol Rp15.333 per liter.

(T.L007)