"Kegiatan kerja sama ini sudah berlangsung sejak Juli 2010 hingga Oktober 2015," kata Ketua Panitia dr Prattama Santosa Utomo di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, RS Panti Rapih sebagai salah satu institusi kesehatan swasta memiliki misi kesehatan mulia sejak lama.
"Salah satu pengejawantahan misi tersebut adalah dengan terlibat dalam kegiatan sister hospital di Provinsi Nusa Tenggara Timur," katanya.
Ia mengatakan bentuk kerja sama ini adalah kontrak klinik dan manajemen untuk percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi di Provinsi NTT.
"Sejak 1 Agustus 2010, tim `sister hospital` secara resmi memulai serangkaian kegiatan berupa perencanaan program, pelaksanaan, dan evaluasi," katanya.
Prattama mengatakan kegiatan sister hospital RS Panti Rapih dan RSUD Ende sebenarnya bukanlah murni suatu kontrak yang bersifat ekonomis karena interaksi yang terjadi menunjukkan berbagai ciri kontrak dan kemitraan secara bersama-sama.
"Ciri kemitraan yang kental pada kerja sama RS Panti Rapih dan RSUD Ende salah satunya bersumber pada fakta bahwa kedua belah pihak secara bersama saling belajar dan saling memberikan kontribusi," katanya.
Ia mengatakan secara empiris terbukti bahwa RS Panti Rapih mampu menarik manfaat dari kegiatan "sister hospital" ini.
"Sebagai bentuk tanggung jawab atas karya ini, Tim "Sister Hospital" RS Panti Rapih-RSUD Ende merasa perlu mendiseminasi informasi mengenai keseluruhan kegiatan ini dan memaparkan berbagai pembelajaran yang diraih untuk kepentingan RS Panti Rapih dan Yayasan Panti Rapih," katanya.
Pertanggungjawaban ini disampaikan dalam acara ilmiah `Lesson Learnt from Sister Hospital`, Seminar Pertanggungjawaban Tim Sister Hospital RS Panti Rapih ? RSUD Ende yang dihadiri dan menjadi milik seluruh sivitas hospitalia RS Panti Rapih dan Yayasan Panti Rapih dan pihak-pihak terkait di Yogyakarta dan NTT.
(V001)
