Pemkab Kulon Progo optimalkan pemanfaatan pangan lokal

id Pangan lokal

Pemkab Kulon Progo optimalkan pemanfaatan pangan lokal

Ubi salah satu bahan pangan lokal (antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengoptimalkan pemanfaatan pangan lokal dalam rangka mendukung ketahanan pangan di wilayah ini.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan (KP4k) Kabupaten Kulon Progo Maman Sugiri di Kulon Progo, Minggu mengatakan pemkab masih fokus pada program padi, jagung dan kedelai (pajale), tapi program program tidak hanya itu.

"Selama ini, pemkah masih mengabaikan pangan lokal, padahal kita memiliki potensi yang sangat besar, mulai dari ketela dan gembeli. Komoditas ini merupakan sumber karbohidrat, tapi belum digarap secara optimal," kata Maman.

Ia mengatakan KP4K Kulon Progo mulai mengoptimalkan kelompok wanita tani (KWT) menggarap pangan lokal menjadi pangan siap saji.

Disamping itu, panganan olahan yang belum diminati, KP4K membantu mereka dalam memasarkan produk, melalui kegiatan-kegiatan di tingkat kabupaten maupun provinsi.

"Kami juga membantu mereka memasarkan produk makanan olahan KWT melalui media sosial," kata dia.

Maman mengatakan setiap kecamatan terdapat KWT yang jumlahnya puluhan kelompok.

KWT mengoptimalkan pengalohanan produk pertanian, perikanan, dan perkebunan. Sejauh ini, pemasaran produk mereka tidak hanya di pasaram lokal, tapi sudah sampai Kota Yogyakarta dan luar Jawa.

"Kami merangsang mereka berprestasi di tingkat lokal dan nasional. Sehingga, produk olahan mereka dikenal kalangan luas," kata Maman.

Dia mengatakan produk lokal buatan KWT dari Kulon Progo laku di pasaran. Dari produk olahan karbohidrat hingga tanaman yang tidak dilirik masyarakat umum ditangan KWT yang terampil menjadi makanan yang digemari masyarakat umum dan banyak dicari di pasaran.

"Produk buatan KWT laku, dan mereka melakukan berbagai inovasi. Seperti KWT Pawon Gendis di Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, mengolah cokelat dikombinasi dengan pegagan. Produk mereka sudah dijual kemana-mana. Kita bersama-sama mendorong mereka memiliki mitra kerja. Mereka sudah memiliki kedai di wilayah Kota Yogyakarta," katanya.

Anggota Fraksi PAN DPRD Kulon Progo Priyo Santoso menilai pemkab belum serius mendamping pemanfaatan pangan lokal menjadi produk unggulan.

Pemkab dalam hal ini dinas terkait, masih datang terlambat. Masyarakat sudah berinovasi dan terkenal, pemkab baru datang.

"Kami berharap ada keseriusan dari pemkab mendorong kegiatan ekonomi masyarakat dalam mengembangan potensi pangan lokal," kata Priyo.

(KR-STR)