"Sesuai rencana diberangkatankan sore dari Malang dan akan dimakamkan besok pukul 10.00 WIB," kata Komandan Pangkalan Udara Adisujipto Marsekal Pertama Imran Baidrus di rumah duka yang juga kediaman mertua almarhum di Kampung Sidikan, Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Rabu.
Imran mengatakan kedatangannya ke rumah mertua almarhum bertujuan memberikan informasi resmi mengenai kepastian meninggalnya Mayor Pnb Ivy Safatillah. "Tanggung jawab saya kepada keluarga untuk menyampaikan kondisi terakhir almarhum, karena kebetulan istri almarhum juga di sini, kata dia.
Menurut dia, almarhum yang merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2000 tersebut telah memenuhi syarat untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Yogyakarta. Apalagi, pihak keluarga juga menghendaki sendiri agar almarhum dimakamkan di Yogyakarta. "Sudah memenuhi syarat, keluarga juga sudah mengizinkan," kata dia.
Mengenai prosesi pemakaman, ia mengatakan jajaran TNI AU saat ini telah menyiapkan seluruh kebutuhan yang diperlukan. "Kami sudah menyiapkan segala sesuatu untuk proses pemakaman almarhum," kata dia.
Di depan rumah mertua almarhum jajaran TNI AU terlihat menata kursi serta beberapa karangan bunga. Selain menyiapkan untuk pemakaman besok, mereka juga bersiap untuk menyambut kedatangan jenazah yang diperkirakan akan tiba malam ini.
Sebelumnya Kapentak Lanud Abdurrahman Saleh Mayor Hamdi Londong Allo memastikan bahwa pilot pesawat Super Tucano tersebut, Mayor Pnb Ivy Safatillah meninggal ketika dirawat di RSSA Malang. Pilot pesawat sebelumnya ditemukan di sekitar persawahan di wilayah Karanglo, Kabupaten Malang, jauh dari lokasi jatuhnya pesawat.
Pesawat Super Tucano yang jatuh di kawasan permukiman warga tadi pagi terbang dalam rangka tes flight setelah pemeliharaan rutin. Tes flight pada berbagai variasi ketinggian itu awalnya baik-baik saja. Masalah baru muncul setelah mencapai ketinggian di bawah 15.000 kaki.***4***
(L007)
