Bantul kendalikan populasi wereng sawah 280 hektare

id Bantul kendalikan populasi wereng sawah 280 hektare

Bantul kendalikan populasi wereng sawah 280 hektare

Ilustrasi hama wereng ( FOTO ANTARA/Siswowidodo)

Bantul, 10/2 (Antara) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengendalikan populasi hama wereng batang cokelat di lahan pertanian padi seluas 280 hektare tersebar di empat kecamatan.

"Ada seluas 280 hektare sawah yang dikendalikan dari hama wereng, kalau seragannya hanya seluas 40 hektare," kata Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Widodo di Bantul, Rabu.

Menurut dia, ratusan hektare sawah yang dikendalikan dari serangan hama wereng batang coklat itu terdapat di empat kecamatan kawasan pesisir, yaitu Kecamatan Bambanglipuro, Srandakan, Sanden, dan Kretek.

Ia mengatakan, tidak seluruh lahan pertanian itu terserang wereng penghisap cairan pangkal tanaman tersebut, melainkan hanya spot-spot pada setiap bulak, sehingga perlu dikendalikan populasi agar tidak menyerang sawah di sekitarnya.

"Pengendalian hama wereng dilakukan dengan penyemprotan pestisida bareng di semua lahan, jadi dinas sudah mengumpulkan petani dan mantri tani semprotkan pestisida, pestisida kami fasilitasi," katanya.

Menurut dia, dari lahan pertanian seluas 280 hektare tersebut, sejauh ini setidaknya pihaknya sudah mendistribusikan sekitar 300 liter pestisida kepada kelompok tani, meskipun demikian jumlah tersebut bisa bertambah tergantung kebutuhan.

"Kami berusaha agar jangan sampai tanaman puso, setidaknya ini bisa mencegah serangan wereng makin meluas, dan yang paling penting di spot-spot yang terserang wereng itu. Kami harus bertindak cepat," katanya.

Widodo mengatakan, serangan hama wereng yang melanda ratusan hektare tersebut, awalnya dilaporkan petani yang menggarap sawah di wilayah Desa Poncosari Srandakan pada awal Februari, namun setelah dipantau serangan juga terjadi di daerah lain.

"Setelah ada laporan, kami langsung bertindak cepat, ternyata serangan juga terjadi di Sanden, Kretek dan Bambanglipuro mulai dari ringan sampai sedang, kemudian kami kumpulkan untuk pengendalian," katanya.

(T.KR-HRI)