Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong seluruh desa membentuk forum pengurangan risiko bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bantul, Dewanto Dwipoyono di Bantul, Kamis, mengatakan, dari sebanyak 75 desa se-Bantul, hingga akhir 2015 sudah ada sekitar 60 desa yang membentuk forum pengurangan risiko bencana (FPRB).
"Memang banyak desa yang sudah membentuk, yang belum bentuk biasanya desa-desa yang tidak terlalu rawan bencana, namun kami harapkan tetap membentuk FPRB untuk kesiapsiagaan masyarakatnya terhadap bencana," katanya.
Pihaknya tidak memerinci desa-desa yang belum terbentuk FPRB yang di dalamnya terdapat para relawan dan masyarakat desa setempat, namun umumnya mereka bukan desa rawan longsor, banjir seperti yang ada di wilayah perbukitan.
"Biasanya desa itu akan membentuk FPRB setelah ada kejadian bencana, karena masyarakatnya tersadar akan peristiwa itu. Para relawan yang ada biasanya mempunyai inisiatif untuk membentuk FPRB sesuai potensi bencana," katanya.
Meski demikian, kata dia, pihaknya tidak menargetkan seluruh desa di Bantul membentuk FPRB karena kebutuhan setiap desa berbeda, meskipun diakui ketika ada forum tersebut koordinasi dalam penanganan korban pascabencana akan lebih mudah.
"Namun yang paling penting, ketika ada FPRB mereka akan mendapat dukungan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan simulasi bencana dengan difasilitasi dari FPRB tingkat kabupaten, kami tiap tahun juga menganggarkan melalui FPRB kabupaten," katanya.
Dewanto mengatakan, ketika desa telah membentuk FPRB, tentu bisa ditingkatkan menjadi Desa Tangguh Bencana yang difasilitasi anggaran dari BPBD Bantul, sebab akan mendapat bantuan berupa stok logistik, dapur umum serta peralatan evakuasi.
"Desa Tangguh Bencana itu indikatornya harus ada FPRB terlebih dulu, dan mereka aktif kegiatan simulasi bencana dengan melibatkan masyarakat, saat ini di Bantul sudah ada 10 desa tangguh bencana," katanya.
KR-HRI
Berita Lainnya
Pelajar di Indonesia perlu peroleh pemahaman mitigasi bencana
Senin, 25 Maret 2024 20:56 Wib
3.756 warga korban banjir Demak mengungsi ke Kudus, Jateng
Senin, 25 Maret 2024 18:03 Wib
Cerah berawan, cuaca Indonesia
Senin, 25 Maret 2024 7:49 Wib
Pemprov Jatim kirim bantuan korban gempa Bawean
Minggu, 24 Maret 2024 11:14 Wib
Gempa susulan di laut Tuban, Jatim, masih terjadi 193 kali
Minggu, 24 Maret 2024 6:43 Wib
Akibat banjir, 562 warga mengungsi
Sabtu, 23 Maret 2024 12:00 Wib
Gempa Tuban, Jatim, rusakkan 14 bangunan
Sabtu, 23 Maret 2024 6:47 Wib
Sleman salurkan bantuan kebencanaan kepada 161 warga
Kamis, 21 Maret 2024 12:31 Wib