Yogyakarta (Antara Jogja) - Badan Urusan Logistik Divisi Regional Yogyakarta menggelontorkan beras kualitas premium pada pelaksanaan operasi pasar murni yang digelar di sejumlah kota/kabupaten di DIY untuk membantu menstabilkan harga beras.
"Pada pelaksanaan operasi pasar ini, kami menjual beras kualitas premium dengan harga medium yaitu Rp7.500 per kilogram (kg)," kata Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Yogyakarta Sugit Tedjo Mulyono di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, harga jual beras yang cukup murah tersebut disebabkan adanya subsidi dari Pemerintah DIY. Bulog biasanya menjual beras IR64 dengan harga Rp8.300 per kilogram.
Sejumlah wilayah di DIY yang memanfaatkan operasi pasar murni di antaranya adalah Kota Yogyakarta yang mengajukan kebutuhan operasi beras 14,5 ton, Kabupaten Bantul dua ton, Kabupaten Sleman dua ton dan Kabupaten Kulon Progo 1,5 ton.
Beras yang dijual dalam pelaksanaan operasi pasar sudah dikemas per lima kilogram dengan harga jual Rp37.500. "Petugas di wilayah juga membantu saat operasi pasar. Warga hanya diperbolehkan membeli maksimal dua kemasan agar beras tidak dijual kembali dan ada lebih banyak masyarakat yang bisa menikmati beras," katanya.
Secara umum, Sugit mengatakan harga beras di DIY tidak mengalami lonjakan seperti yang terjadi di daerah lain. "Namun, kami tetap melakukan operasi pasar untuk membantu menstabilkan harga," katanya.
Harga beras kualitas medium yang dijual di pasar tradisional berkisar antara Rp7.800 per kilogram hingga Rp8.300 per kilogram, sedangkan untuk beras kualitas premium dijual dengan harga antara Rp11.000 per kilogram hingga Rp12.000 per kilogram.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Sri Harnani mengatakan, operasi pasar beras di Kota Yogyakarta digelar di seluruh kecamatan ditambah dua pasar yaitu Pasar Serangan dan Pasar Kotagede.
Kegiatan operasi pasar beras sudah dilakukan sejak hari ini hingga Selasa (23/2). "Masing-masing kecamatan sudah menentukan jadwal pelaksanaan dan lokasi operasi pasar," katanya.
Kecamatan Gondokusuman menjadi kecamatan yang pertama kali menggelar operaso pasar beras dan Kecamatan Gedongtengen menjadi kecamatan yang paling akhir menggelar operasi pasar.
Jumlah beras yang dijual di tiap kecamatan pun berbeda-beda tergantung kebutuhan wilayah, yaitu antara 0,5 ton hingga 1,5 ton.
"Kebutuhan beras dari Kota Yogyakarta untuk pelaksanaan operasi pasar memang lebih banyak dibanding kabupaten lain karena Yogyakarta tidak banyak menghasilkan beras," katanya. ***4***
(E013)
Berita Lainnya
Apri/Fadia menuju 16 besar All England 2024
Rabu, 13 Maret 2024 7:56 Wib
DIY menggencarkan OP di seluruh pasar tradisional tekan harga beras
Kamis, 14 September 2023 23:32 Wib
Jaga stabilitas harga, Bulog Yogyakarta siapkan 39 ribu ton beras untuk OP
Selasa, 29 Agustus 2023 11:47 Wib
Disperindag DIY mengintensifkan operasi pasar tekan harga telur ayam
Jumat, 26 Mei 2023 22:14 Wib
BI DIY gelar operasi pasar beras dengan pembayaran menggunakan QRIS
Kamis, 9 Februari 2023 15:18 Wib
Bupati Sleman memantau operasi pasar minyak goreng curah
Kamis, 28 April 2022 15:43 Wib
Disperindag DIY bakal menghentikan OP minyak goreng curah untuk pedagang
Rabu, 13 April 2022 22:50 Wib
Disperindag DIY sudah menggelontorkan minyak goreng sebanyak 24 ton
Rabu, 2 Maret 2022 23:41 Wib