Bantul perlu ubah pola pikir pengembangan pariwisata

id bantul

Bantul perlu ubah pola pikir pengembangan pariwisata

Kabupaten Bantul (Foto Istimewa)

Bantul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, perlu mengubah pola pikir dalam pengembangan sektor pariwisata setempat yang selama ini masih berpedoman pada pencapaian pendapatan asli daerah.

"Saya dukung pengembangan sektor pariwisata di Bantul, namun mindset pengembangan pariwisata itu perlu diubah, karena bagi saya pariwisata itu bukan PAD (pendapatan asli daerah)," kata Penjabat Bupati Bantul, Sigit Sapto Raharjo di Bantul, Jumat.

Pihaknya mengakui pencapaian PAD sektor pariwisata dari penarikan retibusi pengujung objek wisata setiap tahun mengalami kenaikan yang berarti menunjukkan jumlah pengunjung ke destinasi wisata meningkat.

Namun demikian, kata mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY ini, pola pikir pengembangan pariwisata tidak hanya sekadar menaikkan besaran kontribusi ke PAD, melainkan bagaimana dampak positif yang dirasakan masyarakat Bantul.

"Namun bagaimana dari sektor pariwisata ini mereka (masyarakat) memperoleh pendapatan. Jadi jangan hanya PAD, tetapi bagaimana sub-sektor pariwisata itu dapat sejahterakan masyarakat sekitar objek," katanya.

Ia mengatakan, sebab jika dihitung dari segi pendapatan retribusi wisata dibanding perputaran uang di kawasan wisata, nilainya jauh lebih besar yang dibelanjakan karena seluruh objek wisata di Bantul tarifnya sebesar Rp4.000 sampai Rp5.000 per orang.

"Itu kan (PAD) hanya dari total uang pembelian tiket masuk, sementara kalau yang dibelanjakan pasti nilainya lebih dari itu, katakanlah kalau rata-rata wisatawan membawa Rp100.000, kan lebih besar yang dibelanjakan," katanya.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat melakukan survei dengan melibatkan pihak ketiga untuk mengetahui dampak sampai sejauh mana pariwisata menggerakkan sektor ekonomi masyarakat.

Adapun di Bantul terdapat sejumlah objek wisata pantai selatan serta sejumlah objek wisata gua dan wisata air, yang pada 2015 telah dikunjungi lebih dari 2,5 juta wisatawan dengan perolehan PAD sebesar Rp11 miliar.***1***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024