Nelayan Kulon Progo panen ikan bawal

id nelayan panen bawal

Nelayan Kulon Progo panen ikan bawal

Bawal putih melimpah di Samudera Hindia. Nelayan Pantai Glagah, Kabupaten Kulon Progo, DIY, mampu menangkap bawal putih hingga dua kuintal setiap hari. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Nelayan di Pantai Congot, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta panen tangkapan ikan bawal putih kualitas ekspor setelah enam hari sebelumnya tidak melaut karena gelombang laut mencapai empat meter.

Anggota Kelompok Nelayan Bogowonto Suparyono di Kulon Progo, Minggu mengatakan sejak Senin (8/2) hingga Sabtu (13/2), nelayan Congot yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Bogowonto tidak melaut karena gelombang laut pantai selatan mencapai empat meter.

"Hari ini, 18 kapal motor tempel Kelompok Nelayan Bogowonto melaut semua. Hasil tangkapan berupa ikan bawal putih," kata Suparyono.

Ia mengatakan dari 18 kapal tersebut, nelayan mampu mengantongi pendapatan Rp12 juta bersih. Tingginya pendapatan ini dikarenakan harga ikan bawal di pasar sangat tinggi yakni Rp370 ribu per kg untuk kualitas A, dan Rp270 ribu per kg untuk kualitas B.

Selain itu, nelayan Congot juga menangkap berbagai jenis ikan yakni layur, jahan dan tombol. Harga ikan layur Rp28 ribu per kg, jahan Rp10 ribu per kg dan tombol Rp5 ribu per kg.

"Harga ikan bawal dan layur sangat tinggi karena merupakan komoditas ekspor, sedangkan ikan jenis jahan dan tombol sangat murah karena untuk pasar lokal," katanya.

Suparyono mengatakan tiga bulan ke depan, nelayan kawasan pesisir selatan akan panen bawal. Ukuran bawal hasil tangkapan hampir kualitas A semua, sehingga pendapatan cukup lumayan.

"Semoga tiga bulan ke depan, gelombang laut tidak tinggi. Sehingga kami menangkap ikan bawal dan pendapatan kami dapat digunakan untuk melaut dengan kapal besar, saat Tanjung Adikarto beroperasi," kata dia.

Hal yang sama diungkapkan nelayan Congot, Haryono. Hasil tangkapan ikan hari ini sangat bagus, meski belum optimal.

"Alhamdulillah, hasil tangkapan hari ini bagus. Padahal, selama enam hari kami tidak melaut karena kelombang tinggi. Pendapatan hari ini bisa untuk modal melaut selanjutnya," kata dia.

(KR-STR)