BPBD Gunung Kidul tetapkan siaga longsor

id BPBD Gunung Kidul tetapkan siaga longsor

BPBD Gunung Kidul tetapkan siaga longsor

ilustrasi (foto Antara)

Gunung Kidul,(Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menetapkan siaga longsor di wilayah zona merah hingga akhir Maret 2016 agar masyarakat waspada saat musim hujan saat ini.

Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Budhi Harjo di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan wilayah zona merah meliputi Gedangsari, sebagian Patuk, Ngawen, dan Semin.

"Penetapan ini karena adanya informasi curah hujan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY. Status siaga akan sampai akhir Maret 2016," kata Budhi.

Ia mengatakan intensitas hujan yang mulai tinggi ini menyebabkan beberapa titik sudah mulai longsor. Titik yang sudah mengalami longsor antara lain Hargomulyo (dua kejadian) dan Tegalrejo di Kecamatan Gedangsari, sedangkan satu lokasi lainnya berada di Desa Beji, Kecamatan Patuk.

"Kami sudah membuat pemberitahuan kepada seluruh kecamatan untuk waspada adanya potensi bencana tanah longsor," katanya.

Budhi mengungkapkan pihaknya juga menyiagakan seluruh personel BPBD untuk mengantisipasi adanya bencana. Tidak hanya longsor, tetapi juga banjir dan angin kencang.

"Personel untuk siaga 24 jam, dan logistik juga sudah siap jika sewaktu-waktu diperlukan," ucapnya.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunung Kidul Sutaryono mengatakan pihaknya sudah mengirimkan bantuan logistik dan tim untuk membantu korban bencana alam.

"Kami siaga 24 jam, begitu ada bencana langsung mengirimkan personel dan logistik," katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan untuk mewaspadai terjadinya bencana tanah longsor.

"Bencana tanah longsor tidak bisa diketahui kapan terjadinya, yang terpenting masyarakat waspada, apalagi saat ini musim hujan," katanya.

Sutaryono meminta masyarakat yang berada di daerah rawan longsor untuk melihat tanda-tanda seperti bila hujan deras dan pohon di sekitar perbukitan sudah mulai miring, maka perlu waspada karena tanah berarti sudah labil.

"Masyarakat harus segera meninggalkan lokasi untuk mengantisipasi jatuhnya korban akibat longsor," katanya.


(U.KR-STR)