Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta masih memberlakukan status siaga darurat bencana tanah longsor dan banjir pada puncak musim hujan sekarang ini.
???? "Kami saat ini masih dalam siaga darurat tanah longsor dan banjir, sementara untuk kesiapan menghadapi bencana kekeringan karena kemarau belum dilakukan," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul, Anton Vektori di Bantul, Kamis.
???? Menurut dia, informasi prakiraan cuaca yang diterima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Februari-Maret 2016 sementara untuk musim kemarau belum diprediksi secara pasti.
???? Dengan demikian, kata dia, dalam mempersiapkan lembaga penanggulangan bencana ini menghadapi musim kemarau yang juga bisa berdampak pada kesulitan air di wilayah Bantul.
BPBD masih menunggu perkembangan informasi prakiraan cuaca dari BMKG Yogyakarta.
???? "Awalnya saya dapat informasi bahwa puncak musim hujan itu terjadi pada Desember-Januari, namun terakhir informasi Februari sampai Maret. Sehingga kami masih antisipasi potensi bencana di musim hujan ini," katanya.
???? Selain tanah longsor dan banjir, kata dia, potensi bencana yang mungkin terjadi pada musim hujan yaitu angin kencang yang dapat mengakibatkan pohon tumbang, dan upaya untuk meminimalisir sudah dilakukan dengan memangkas ranting pohon perindang.
???? "Untuk antisipasi banjir kita juga sudah siapkan pelampung dan perahu, sementara tanah longsor sudah siapkan berbagai peralatan. Kami juga intens koordinasi dengan forum pengurangan risiko bencana (FPRB) agar terus sosialisasi bencana ke masyarakat," katanya.
???? Ia mengatakan, di Bantul wilayah yang dipetakan masuk zona rawan bencana tanah longsor terdapat di 18 desa tersebar di sejumlah kecamatan yang sebagian wilayahnya merupakan perbukitan, seperti Dlingo, Imogiri dan Pajangan.
?? "Kami harap warga yang tinggal di zona merah tanah longsor bisa waspada dan sadar potensi bencana, kalau misalnya ada tebing, saat musim hujan ini lebih baik menyingkir ke tempat yang lebih aman," katanya.
KR-HRI
Berita Lainnya
Pelaku wisata antisipasi bencana hidrometeorologi saat libur Lebaran 2024
Sabtu, 6 April 2024 17:22 Wib
BPBD Bantul meningkatkan kesiapsiagaan potensi cuaca ekstrem Lebaran
Kamis, 4 April 2024 16:52 Wib
40 RT dan lima ruas jalan tergenang banjir
Kamis, 4 April 2024 5:53 Wib
Surabaya diguncang gempa magnitudo 5,6
Rabu, 3 April 2024 17:38 Wib
241 fasilitas umum rusak akibat gempa Bawean, Jatim
Selasa, 2 April 2024 5:07 Wib
Jatim pasok terpal pengungsi gempa Bawean
Sabtu, 30 Maret 2024 6:36 Wib
Pelajar di Indonesia perlu peroleh pemahaman mitigasi bencana
Senin, 25 Maret 2024 20:56 Wib
3.756 warga korban banjir Demak mengungsi ke Kudus, Jateng
Senin, 25 Maret 2024 18:03 Wib