Ribuan warga berkumpul di Tugu saksikan gerhana

id Ribuan warga berkumpul di Tugu saksikan gerhana

Ribuan warga berkumpul di Tugu saksikan gerhana

Gerhana matahari total terlihat dari satelit mini Proba-2 pemerhati-Matahari milik ESA, yang menggunakan SWAP imager untuk mengabadikan gambar saat bulan melintas di depan matahari dalam foto handout dari Observatorium Kerajaan Belgia, Jumat (20/3/20

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Ribuan warga tidak melewatkan momentum gerhana matahari dengan datang dan berkumpul di seputar Tugu Yogyakarta, Rabu pagi guna menyaksikan peristiwa langka yang pernah terjadi 33 tahun silam itu.

"Bahkan, sudah banyak warga yang datang ke Tugu sekitar pukul 05.30 WIB karena mereka tidak ingin melewatkan peristiwa langka ini," kata Kepala Kantor Pengelola Taman Pintar Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di sela kegiatan "Jogja Melihat Gerhana" di Yogyakarta, Rabu.

Taman Pintar Yogyakarta bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta bersama komunitas Penjelajah Langit menggelar kegiatan Jogja Melihat Gerhana untuk menyaksikan peristiwa gerhana matahari.

Dalam kegiatan tersebut, penyelenggara menyediakan enam teleskop dan sejumlah televisi layar lebar serta menyebar 30 petugas yang membawa kacamata khusus untuk melihat proses terjadinya gerhana.

Warga bisa meminjam kacamatan khusus untuk melihat proses terjadinya gerhana matahari kepada petugas yang rutin berkeliling di tengah-tengah warga yang "menyemut" di sekeliling Tugu Yogyakarta.

Namun demikian, warga hanya dibatasi meminjam kacamata khusus tersebut selama sekitar 60 detik hingga dua menit.

Sedangkan warga lain yang tidak sempat meminjam kacamata khusus gerhana bisa melihat proses terjadinya gerhana melalui televisi layar lebar yang telah disiapkan, meskipun ada satu televisi yang kerap mati.

"Kami berharap, kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa gerhana matahari bukan merupakan peristiwa yang dipenuhi oleh mitos. Tetapi ada penjelasan ilmiahnya dan warga tidak perlu takut terhadap peristiwa ini," kata Yunianto.

Bagi warga yang belum sempat menyaksikan peristiwa tersebut, bisa datang ke planetarium Taman Pintar untuk menyaksikan simulasi terjadinya gerhana matahari yaitu saat matahari tertutup bayangan bulan sehingga kondisi di bumi menjadi gelap.

Gerhana matahari yang terjadi di Yogyakarta bukan merupakan gerhana matahari total karena matahari hanya tertutup sekitar 83 persen oleh bayangan bulan sehingga saat puncak gerhana pada pukul 07.23 WIB kondisi tidak terlalu gelap. Puncak gerhana berlangsung sekitar dua menit dan kondisi berangsur-angsur normal kembali.

Sementara itu, Kepala BMKG Yogyakarta Tony Agus Wijaya mengatakan, warga Yogyakarta patut bersyukur dengan peristiwa gerhana matahari. "Meskipun tidak terjadi total, namun cuaca saat terjadi gerhana cukup cerah. Di beberapa daerah yang mengalami gerhana matahari total, justru cuaca tidak mendukung karena hujan deras. Seperti yang terjadi di Kalimantan," katanya.

Ia menyebut, peristiwa langka tersebut pantas untuk dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tidak seperti yang terjadi pada 1983 karena warga justru takut dan bersembunyi di rumah.

"Dengan perkembangan teknologi, kita bisa merayakan hari yang istimewa ini secara bersama-sama," katanya.

Sedangkan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang hadir dalam kegiatan tersebut berharap masyarakat dapat mengambil hikmah atas peristiwa tersebut dan tidak lupa bersyukur kepada Allah SWT.

"Peristiwa ini adalah tontonan dan juga tuntunan. Ada pengetahuan yang akan diperoleh masyarakat, namun jangan lupa bersyukur atas kebesaran Allah SWT," katanya.

Salah seorang warga, Nurahma (77) mengaku berniat datang ke Tugu hanya untuk menyaksikan proses terjadinya gerhana. "Saya memang berniat 100 persen untuk datang ke Tugu. Mungkin ini terakhir kali saya bisa melihat gerhana matahari," katanya.

Sebelumnya, di sisi barat Tugu juga digelar salat gerhana secara berjamaah yang diikuti ratusan warga.

Kepadatan warga yang ingin melihat gerhana matahari tidak hanya terjadi di sekitar Tugu tetapi juga meluas hingga Jembatan Gondolayu yang berada sekitar 300 meter di timur Tugu.

(E013)

Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024