UGM lahirkan guru besar pendidikan kedokteran pertama

id UGM lahirkan guru besar pendidikan kedokteran pertama

UGM lahirkan guru besar pendidikan kedokteran pertama

Guru besar Bidang Pendidikan Kedokteran UGM Prof. dr Ova Emilia (kiri) dan Ketua Departemen Pendidikan Kedokteran UGM Dr Gandes Retno Rahayu saat melakukan jumpa pers di Fakultas Kedokteran UGM, Rabu. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta melahirkan guru besar bidang pendidikan kedokteran pertama di Indonesia, yakni Profesor Doktor Ova Emilia yang akan dikukuhkan di Balai Senat kampus itu, Kamis (21/4).

Ova Emilia yang juga Wakil Dekan I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Fakultas Kedokteran dalam jumpa pers di Fakultas Kedokteran UGM, Rabu, mengatakan bahwa pengukuhannya sebagai guru besar akan menjadi penanda pengakuan pemerintah terhadap profesi dokter di Bidang Pendidikan Kedokteran.

"Tentunya akan menjadi motivasi bagi semua orang yang belajar dan berkarya di Bidang Pendidikan Kedokteran karena karier pemilih profesi itu mendapatkan legalitas," katanya.

Menurut Ova, pilihannya untuk terus menekuni Bidang Pendidikan Kedokteran hingga ke jenjang pendidikan paling tinggi disebabkan bidang itu dinilainya sangat penting untuk meluluskan dokter yang berkualitas.

"Untuk mencetak dokter yang berkualitas, dibutuhkan sosok dosen kedokteran yang sekaligus mengerti ilmu pendidikan," katanya.

Meski belakangan ini mulai banyak mahasiswa peminat bidang itu, menurut dia, belum ada perhatian khusus dari pemerintah terhadap profesi pendidik kedokteran tersebut. Hal itu terjadi karena sebelumnya terminologi pendidikan kedokteran masih menjadi perdebatan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

"Sebelumnya, ada perdebatan panjang di Kemenristek Dikti apakah bidang ini masuk pendidikan atau kedokteran," katanya.

Padahal, menurut dia, untuk merumuskan kurikulum pendidikan kedokteran yang ideal dibutuhkan SDM yang menguasai ilmu pendidikan sekaligus ilmu kedokteran secara terintegrasi.

"Apalagi, ke depan tantangan makin kompleks, pasien makin terbuka terhadap asupan informasi. Sementara itu, dokter bukan hanya sebagai pelayan klinik, melainkan juga sebagai pendidik pasien," katanya.

Sementara itu, Ketua Departemen Pendidikan Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Gandes Retno Rahayu berharap pengukuhan Ova Emalia sebagai guru besar bidang pendidikan kedokteran dapat memotivasi mahasiswa untuk berani mengambil S-2 hingga S-3 di bidang itu.

"Kalau dahulu, tidak ada yang berani mengambil karena dahulu belum ada jaminan. Sekarang dengan mengambil S-3 di bidang itu bisa menjadi guru besar," katanya.

Menurut dia, pendidikan kedokteran merupakan sebuah tuntutan seiring dengan kompleksitas penyakit yang setiap saat dapat mendorong perubahan kurikulum yang diperlukan.



(T.L007)