Mendagri dorong Parpol usung calon populer

id mendagri

Mendagri dorong Parpol usung calon populer

Cahyo Kumolo (Foto ANTARA)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mendorong partai politik di Daerah Istimewa Yogyakarta mengusung calon kepala daerah yang populer dan mampu mengemban aspirasi rakyat pada Pemilihan Kepala Daerah 2017.

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 di DIY akan dilaksanakan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo.

"Pada pelaksanaan pilkada itu yang dijual adalah figur. Sekarang, berani tidak partai politik mengusung figur yang populer dan mampu mengemban aspirasi masyarakat Yogyakarta," kata Tjahyo usai menghadiri acara Peringatakan XX Hari Otonomi Daerah 2016 di Kabupaten Kulon Progo, DIY, Senin.

Terkait munculnya calon-calon "independen" atau perseorangan pada Pilkada 2017 Kota Yogyakarta, Mendagri memberikan kebebasan pada masyarakat untuk memilih calon kepala daerah yang mereka anggap mampu mengemban aspirasinya.

"Kita serahkan sepenuhnya kepada masyarakat Yogyakarta yang memiliki hak pilih," ucapnya.

Selain itu, ia mendorong kepada masyarakat yang memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin mencalonkan diri melalui jalur perseorangan atau melalui parpol.

Di DKI Jakarta sudah banyak bermunculan nama-nama bakal calon kepala daerah yang lewat jalur independen atau parpol yakni Ahok, Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, dan Djarot.

"Tokoh-tokoh yang muncul dan didukung masyarakat silakan maju, undang-undang memperbolehkan. Soal nanti yang terpilih, terserah masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Gerakan Jogja Independent memutuskan pasangan Garin Nugroho-Rommy Harmanto menjadi bakal calon kepala daerah yang akan diusung pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Yogyakarta 2017.

"Setelah mempertimbangkan hasil penilaian kuantitatif dan kualitatif dari panelis dan perwakilan dari warga yang hadir saat konvensi, maka diputuskan bahwa Garin Nugroho memiliki nilai yang tinggi sehingga ditetapkan sebagai bakal calon wali kota dari Jogja Independent (Joint)," kata Ketua Tim Panelis Konvensi Joint Busyro Muqodas.

Nama terpilih kemudian memilih satu dari tiga nama peserta konvensi yang tersisa untuk menjadi pasangannya sebagai bakal calon wakil wali kota. Garin kemudian memilih Rommy yang memiliki latar belakang sebagai pendamping usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Berdasarkan penilaian tim panelis yang terdiri dari sembilan orang, diketahui empat peserta konvensi memiliki nilai yang hampir seragam, namun sutradara dan budayawan Garin Nugroho dinilai lebih unggul.

Dari hasil survei terhadap organisasi massa dan perwakilan warga yang mengikuti konvensi, diketahui lebih dari 50 persen warga memiliih Garin.

Kedua kandidat yang ditetapkan sebagai pasangan bakal calon kepala daerah tersebut kemudian menandatangani platforrm kepemimpinan "Jogja Independent" yang akan digunakan sebagai acuan jika keduanya terpilih sebagai kepala daerah Kota Yogyakarta.

"Langkah yang dilakukan gerakan Jogja Independent merupakan sebuah tradisi baru untuk memberikan pendidikan demokrasi yang berbasis pada peran serta masyarakat," imbuh Busyro.
***2***
(KR-STR)