Pemkab: pengoperasian Tanjung Adikarto tunggu hasil redesain

id tanjung adikarto

Pemkab: pengoperasian Tanjung Adikarto tunggu hasil redesain

Pelabuhan Tanjung Adikato Kulon Progo Yogyakarta (Foto ANTARA/Sutarmi/agus/16)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum dapat memastikan rencana pengoperasian Pelabuhan Tanjung Adikarto karena masih menunggu hasil redesain pelabuhan pada 2016.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (DKPP) Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pada 2016 tidak ada pembangunan fisik, tapi hanya dilakukan redesain Pelabuhan Tanjung Adikarto.

"Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mengevaluasi secara menyeluruh bangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto baik kekurangan dan kelebihannya dalam rangka mencari solusi terbaik strategi yang akan digunakan untuk penyelesaian pelabuhan, sehingga pada 2016 ini, pelabuhan belum dapat beroperasi," katanya.

Ia mengatakan kendala yang dihadapi dalam penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto adalah kondisi alam di kawasan Samudra Hindia yang terkenal dengan gelombang tinggi dan membawa material pasir cukup besar.

Akibatnya, katanya, anggaran belasan miliar untuk pengerukan kolam kapal dan arus pelayaran pada 2015 terbuang sia-sia. Saat ini, kondisi alur nelayan kembali tertutup dengan pasir dan kolam pelabuhan juga dangkal.

"Persoalan yakni kondisi alam dan desain awal pelabuhan yang tidak mampu menjawab kondisi alam. Meski pasir dikeruk dengan kedalaman lebih dari delapan meter kembali tertutup pasir laut lagi. Proses pengerukan lebih lambat bila dibandingkan dengan pendangkalan. Hal ini ditambah dengan kondisi pemecah ombak sekarang, seberapapun anggaran yang dikeluarkan untuk pengerukan pasir-pasir akan terbuang sia-sia," katanya.

Sudarna mengatakan manfaat dari beroperasinya Pelabuhan Tanjung Adikarto adalah mampu menumbuhkan industri perikanan, pendapatan, dan kesejahteraan pelaku perikanan di Kulon Progo semakin meningkat.

Keuntungan dengan beroperasinya pelabuhan lainya adalah nelayan dapat melaut dan menangkap ikan sebanyak-banyaknya yang pada gilirannya nelayan dari luar daerah akan banyak yang berdatangan.

Ia mengatakan pelabuhan itu seperti terminal, semakin bagus pelayanan kepada nelayan, akan banyak nelayan dari berbagai daerah yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Adikarto.

"Kemudian akan banyak ikan yang berdatangan di Kulon Progo, artinya ada potensi adanya pabrik perikanan," katanya.

Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut Yogyakarta mendukung rencana redesain Pelabuhan Tanjung Adikarto yang berada di Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo yang digagas oleh Dinas Kelautan dan Perikanan.

Komandan Lanal Yogyakarta Kolonel Laut (S) Kartoli mengatakan pihaknya telah melakukan silaturahim dan komunikasi dengan Pemda DIY untuk memberikan masukan terkait dengan penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto.

"TNI AL memiliki Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL merupakan lembaga survei pemetaan keluatan yang siap membantu dan memberikan masukan penyelesaian Tanjung Adikarto," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan informasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY, mereka sudah menyiapkan redesain Pelabuhan Tanjung Adikarto dan sudah dimintakan persetujuan secara berjenjang kepada pemangku kepentingan.

Selain itu, ia mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya, material pemecah ombak sudah banyak yang tidak pada tempatnua. Hal itu berbahaya karena material terbuat dari beton, bila terkena kapal menyebabkan kapal patah atau bocor.

"Material pemecah ombak itu ranjau bagi kapal nelayan yang akan berlabuh di Tanjung Adikarto. Untuk itu, mau tidak mau, harus ditata ulang," katanya. ***1***
(KR-STR)